Garuda Indonesia Terjerat Hutang Hingga Rp70 Triliun, Darwis Tere Liye Berikan Komentar Menohok

- 2 November 2021, 11:40 WIB
Garuda Indonesia Terjerat Hutang Hingga Rp70 Triliun, Darwis Tere Liye Berikan Komentar Menohok/IG Garuda Indonesia
Garuda Indonesia Terjerat Hutang Hingga Rp70 Triliun, Darwis Tere Liye Berikan Komentar Menohok/IG Garuda Indonesia /

ZONABANTEN.com - Baru-baru ini kasus mengenai bangkrutnya salah satu maskapai Indonesia kian merebak.

Pasalnya telah diketahui bahwa utang Garuda Indonesia telah mencapai Rp70 Triliun.

Tentunya itu bukan angka yang sedikit bagi negara, bahkan disaat kondisi pandemi seperti ini.

Akan tetapi banyak sekali para netizen yang ramai membuat gerakan untuk membantu selamatkan Garuda Indonesia.

Baca Juga: Kabar Baik, BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin COVID-19 Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun

Melihat hal tersebut, penulis novel terkenal yaitu Darwis Tere Liye ikut angkat bicara perihal hal ini.

Penulis novel Negeri Para Bedebah ini mengunggah sebuah postingan di Instagramnya.

Dalam postingan tersebut tertulis bahwa tadinya Ia berniat untuk membeli tiket liburan ke Raja Ampat.

Akan tetapi biaya yang harus Ia bayarkan adalah sebesar Rp3,8 juta rupiah jika menggunakan maskapai Garuda Indonesia.

Selain itu Ia juga membandingkan dengan perjalan menuju ke Istanbul Turki dengan Qatar Airlines, yang hanya dipatok seharga Rp3,2 juta rupiah.

Tentunya hal tersebut membuat banyak pernyataan mengapa bisa harga yang dipatok Garuda Indonesia lebih mahal dari Qatar Airlines.

Selain itu Darwis Tere Liye juga menyebutkan 4 alasan kenapa Ia tak ingin ikut membantu menyelamatkan Garuda Indonesia.

Baca Juga: Syarat Perjalanan Darat Terbaru, Kini Naik Mobil atau Motor Sejauh 250 Km Wajib Tes PCR atau Antigen

1. Pertama, Darwis mengatakan bahwa di dunia ini negara-negara maju seperti Amerika dan lainnya tak memiliki maskapai Nasional.

Alasannya adalah karena mereka tak ingin menghabiskan uang negara untuk mengurus hal tersebut.

2. Kedua, utang Garuda Indonesia itu sebesar Rp70 Triliun jadi siapa yang akan bayar hutang tersebut?.

Jika negara yang harus membayarnya dengan uang APBN, memang berapa persen masyarakat Indonesia yang naik Garuda Indonesia.

Kemungkinan hanya sebesar 5 hingga 10 persen saja, sehingga sisanya kebanyakan para pejabat dan ASN yang memang dibayari oleh negara.

3. Ketiga, Garuda Indonesia adalah salah satu maskapai Indonesia yang harga tiketnya cukup mahal, bahkan jarang memberikan diskon.

Baca Juga: Diubah Lagi! Ini Syarat Penerbangan Terbaru di Indonesia Pada Masa Pandemi Covid-19

Selain itu rute Garuda juga cukup terbatas, lalu kenapa Garuda tetap dijaga tetap hidup?.

Karena nanti jika Garuda hilang, maka para pejabat tak bisa lagi menikmati kelas bisnis dan terbang kemana saja dengan gratis alias dibayari oleh Pemerintah.

4. Keempat, Direktur Utama Garuda Indonesia sudah banyak yang ketahuan merampok uang rakyat.

Bahkan yang terakhir Dirut Garuda ketahuan sedang berlibur bersama keluarganya, padahal kondisi perusahaan sedang terancam bangkrut.

Darwis Tere Liye juga menuliskan bahwa memang sebaiknya Garuda Indonesia diurus oleh swasta saja.

Itulah tadi pendapat dari Darwis Tere Liye, seorang novelis terkenal di Indonesia.

Lalu bagaiman menurut Anda?.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: instagram @tereliyewriter


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah