Mentan: Pengolahan lahan Food Estate Kalimantan Tengah Ditargetkan Selesai Akhir Desember 2020.

- 17 Desember 2020, 07:17 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi kawasan persawahan agrowisata terasering Jatiluwih yang berada di Kabupaten Tabanan, Bali, pada Jumat 11 Desember 2020.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi kawasan persawahan agrowisata terasering Jatiluwih yang berada di Kabupaten Tabanan, Bali, pada Jumat 11 Desember 2020. /Instagram.com/@syasinlimpo



ZONABANTEN.com
 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus mendorong pemerintah daerah untuk memacu produksi hingga hilirisasi beras sebagai komoditas utama di lahan food estate Kalimantan Tengah.

Saat kunjungannya ke lahan pengembangan food estate di Blanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Rabu, 16 Desember 2020, Mentan meminta pemerintah daerah dapat bersinergi untuk menggairahkan pembentukan korporasi petani.

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan daya saing, pengembangan produk turunan atau nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meninjau perkembangan pelaksanaan program Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Baca Juga: Waduh, Indonesia Beli Vaksin China, Kok China Malah Pesan 100 juta Dosis dari Negara Lain

Mentan merasa usai melihat langsung perkembangan pengolahan lahan di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas

meski diakui juga lahan berupa rawa tersebut sangat dinamis dan memiliki tantangan tersendiri sebab harus diolah lebih intensif.

"Ini lahan yang sangat dinamis, tidak seperti di Jawa, Sumatera, atau Sulawesi. Di sini lahan rawa, kontur tanahnya ada yang dalam, sedang, datar, dan cukup bagus. Oleh karena itu, dinamika lapangan juga ada," katanya usai peninjauan Rabu, 16 Desember 2020.

Ia menilai perkembangan di lapangan cukup bagus kalau dilihat dari tantangan alam yang ada.

Sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo, Mentan menegaskan penumbuhan korporasi petani menjadi salah satu program prioritas yang harus diwujudkan untuk membangun proses bisnis dari hulu ke hilir.

Baca Juga: Penyebab Terjadinya Gejala Delirium Pada Pasien COVID-19

Apalagi, pertanian menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional dalam menghadapi tantangan, salah satunya pandemi COVID-19, serta menjadi sektor utama pendongkrak ekspor.

maka, diharapkan akhir Desember 2020 seluruh pengolahan sudah selesai.
Awal Januari nanti diharapkan mulai penanaman.

untuk itu, kata dia, gunakan semua kekuatan untuk bisa menanam dengan baik dan tentu saja 100 hari kemudian diharapkan bisa panen.

"Program ini, baik di Kapuas maupun Pulang Pisau, merupakan proyek percontohan nasional, sebagaimana arahan Presiden. Program ini dipersiapkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, di antaranya dengan pengembangan berbagai komoditas, mekanisasi, pemberdayaan petani, hingga industri pengolahannya," katanya.

Baca Juga: KPU Banten: Plh Punya Wewenang untuk Mendiskualifikasi Calon Pelanggar Pilkada

meski demikian, manusia tetap menjadi bagian dari kekuatan yang ada, terutama masyarakat setempat. Selanjutnya, dia berpesan harus off farm-nya, itu artinya industri pengolahannya, RMU misalnya, meningkatkan industri-industri yang mampu dipasarkan, baik secara marketplace, pasar tradisional, serta diharapkan bisa ekspor.

usai peninjauan di Desa Bentuk Jaya, Syahrul beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pulang Pisau dan meninjau perkembangan program Center of Excellence atau Pusat Keunggulan Food Estate di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu.

dalam kunjungan tersebut, Mentan didampingi beberapa pejabat eselon I Kementan, seperti Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono, dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Nasrullah, serta Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy.

Baca Juga: Ketahui Bagaimana Cara Kaum Introvert 'Coping' atau Mengatasi Stres, Bikin Tenang dan Bisa Dicontoh!

sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo, Mentan menegaskan penumbuhan korporasi petani menjadi salah satu program prioritas yang harus diwujudkan untuk membangun proses bisnis dari hulu ke hilir.

karena menurutnya, pertanian menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional dalam menghadapi tantangan, salah satunya pandemi COVID-19, serta menjadi sektor utama pendongkrak ekspor.***

Editor: Bondan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah