Ketahui 9 Efek Samping Puasa Intermiten, Begini Menurut Para Peneliti

- 26 Maret 2023, 11:55 WIB
Ketahui 9 efek samping puasa intermiten
Ketahui 9 efek samping puasa intermiten /PublicDomainPictures/Pixabay

ZONABANTEN.com - Ketahui 9 efek samping puasa intermiten, begini menurut para peneliti. Menjalankan puasa intermiten pastinya akan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan untuk orang-orang yang melakukannya.

Tetapi, puasa intermiten juga bisa memberikan beberapa efek samping.

Untuk itu, dalam menjalankan puasa intermiten harus melakukannya dengan benar, jika tidak maka bisa menyebabkan malnutrisi.

Puasa intermiten adalah istilah yang digunakan oleh kebanyakan orang untuk menggambarkan tentang pembatasan dalam pola makan yang mencakup periode puasa reguler.

Mereka yang menjalani puasa ini akan mengonsumsi sangat sedikit atau bahkan tanpa kalori.

Baca Juga: Mengenal Intermittent Fasting, Diet Puasa yang Dilakukan oleh Chris Martin Coldplay

Melansir dari Healthline, dari hasil penelitian sebuah studi telah mengaitkan puasa intermiten dengan sejumlah manfaat kesehatan.

Misalnya saja penurunan berat badan, penurunan faktor risiko penyakit jantung dan darah rendah, peningkatan sensitivitas insulin, pengurangan penanda stres oksidatif, kontrol gula darah yang lebih baik.

Temuan dari hasil penelitian ini telah menyebabkan meningkatnya popularitas dalam puasa intermiten, seperti pemberian makan yang dibatasi waktu, puasa alternatif, dan puasa berkala.

Puasa intermiten ini aman bagi kebanyakan orang yang menjalankannya.

Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa puasa intermiten juga memiliki beberapa efek samping kecil.

Berikut ini 9 efek samping dari menjalankan puasa intermiten:

Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan dan Minuman Manis untuk Berbuka Puasa Ramadhan, Dapat Menjaga Tubuh Agar Tetap Bugar

1. Lapar

Rasa lapar merupakan salah satu efek samping yang paling umum terjadi ketika menjalankan puasa intermiten.

Karena asupan kalori dalam tubuh akan berkurang atau dalam waktu yang lama tubuh tidak mengkonsumsi kalori sama sekali, sehingga hal ini menyebabkan rasa lapar meningkat.

Berdasarkan hasil penelitian sebuah studi yang melibatkan 112 orang melakukan penelitian pada beberapa peserta untuk membuat ke dalam kelompok pembatasan energi intermitten.

Para peserta penelitian ini akan mengkonsumsi 400 atau 600 kalori dalam 2 hari secara berturut-turut setiap minggu selama 1 tahun.

Para peserta penelitian dalam kelompok ini melaporkan, bahwa skor kelaparan mereka lebih tinggi daripada yang mengkonsumsi diet rendah kalori dengan pembatasan kalori terus menerus.

Hasil studi juga menunjukkan bahwa rasa lapar adalah gejala yang biasanya dialami orang selama hari-hari pertama puasa.

Baca Juga: 5 Resep Menu Diet Oatmeal Untuk Menjelang Buka Puasa Maupun Sahur, Cocok Untuk Mempertahankan Berat Badan

2. Sakit Kepala dan Pusing

Sakit kepala dan pusing juga merupakan efek samping yang terjadi secara umum dari puasa intermiten.

Hal ini biasanya terjadi selama beberapa hari pertama saat menjalankan puasa.

Tinjauan dari hasil penelitian pada tahun 2020 mengamati 18 studi terhadap orang yang menjalani puasa intermiten.

Dalam empat studi hasil penelitian tersebut menunjukkan efek samping, beberapa peserta mengatakan bahwa mereka mengalami sakit kepala ringan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang sering menjalani puasa lebih mungkin mengalami sakit kepala dibandingkan mereka yang tidak.

Para peneliti telah menemukan bahwa gula darah rendah dan penarikan kafein dapat menyebabkan sakit kepala selama puasa intermiten.

Baca Juga: Berikut 8 Buah yang Paling Banyak dicari Konsumen Saat Bulan Ramadhan, Cocok Untuk Menu Buka Puasa

3. Masalah Pencernaan

Masalah pencernaan, seperti sembelit, diare, mual, dan kembung merupakan gejala yang mungkin akan dialami jika melakukan puasa intermiten.

Dengan kurangnya asupan makanan dalam menjalankan puasa intermiten dapat berdampak negatif pada pencernaan, hal ini dapat menyebabkan sembelit dan efek samping lainnya.

Perubahan pola makan saat puasa juga bisa menyebabkan kembung dan diare.

Dengan memilih makanan yang padat nutrisi dan kaya serat juga dapat membantu mencegah sembelit.

Baca Juga: Puasa Ramadhan Ternyata Bukan Hanya Didasari Keimanan, Begini Kata KH Matin Syarkowi

4. Cepat Marah dan Perubahan Suasana Hati Lainnya

Dalam menjalankan puasa, beberapa orang mungkin akan mengalami cepat marah dan perubahan suasana hati lainnya.

Hal ini biasanya terjadi pada orang yang mempunyai gula darah rendah, sehingga akan menyebabkan mudah kesal.

Gula darah rendah, atau hipoglikemia dapat terjadi selama periode pembatasan kalori atau selama periode puasa.

Sehingga iritabilitas, kecemasan, dan konsentrasi yang buruk dapat terjadi pada orang yang sedang puasa.

Dari hasil penelitian sebuah studi pada 52 wanita menemukan, bahwa para peserta puasa itu secara signifikan lebih mudah tersinggung selama periode puasa 18 jam daripada selama periode tidak berpuasa.

Baca Juga: Tips Diet Menahan Lapar dari Jimin BTS

5. Kelelahan dan Energi Rendah

Sebuah penelitian studi menunjukkan bahwa beberapa orang yang puasa akan mengalami kelelahan dan tingkat energi yang rendah.

Hal ini disebabkan oleh gula darah rendah sehingga mudah merasa lelah dan lemah.

Namun, beberapa penelitian juga telah menunjukkan hasil bahwa puasa intermiten sebenarnya dapat mengurangi kelelahan, hal ini akan terjadi saat tubuh sudah bisa beradaptasi dengan periode puasa.

Baca Juga: Wajib Dicoba, Berikut 10 Menu Makanan Diet untuk Berpuasa yang Bersumber dari Al-Qur'an

6. Bau Mulut

Bau mulut merupakan efek samping yang tidak menyenangkan yang dapat terjadi pada beberapa orang selama menjalankan puasa.

Bau mulut ini disebabkan oleh kurangnya aliran air liur dan naiknya aseton dalam napas.

Puasa menyebabkan bagian tubuh dalam yang berproses menggunakan lemak untuk bahan bakar.

Apalagi saat tubuh kekurangan air, maka hal ini dapat menyebabkan mulut kering, dan bau mulut.

Baca Juga: Tips Diet Di Bulan Ramadhan agar Langsing Saat Lebaran

7. Gangguan Tidur

Berdasarkan hasil beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa gangguan tidur.

Tidak bisa tidur atau lebih banyak tidur merupakan salah satu efek samping yang paling umum dalam menjalankan puasa.

Dalam penelitian sebuah studi dengan mengamati 1.422 orang yang berpartisipasi dalam puasa yang berlangsung selama 4–21 hari menemukan, bahwa 15 persen peserta mengalami gangguan tidur ketika puasa.

Mereka mengatakan bahwa ini terjadi lebih sering daripada efek samping lainnya.

Baca Juga: Diet Kamu Gagal? Bisa Jadi Kamu Melakukan 4 Kesalahan Ini!

8. Dehidrasi

Pada hari-hari awal puasa, tubuh akan mengeluarkan air dan garam dalam jumlah yang besar melalui urin.

Proses ini dikenal dengan sebutan diuresis alami atau natriuresis puasa.

Jika hal ini terjadi dan tidak mengganti cairan dan elektrolit yang hilang, maka bisa mengalami dehidrasi.

Baca Juga: Berikut Peringkat Diet Terbaik Tahun 2023, Tetap Sehat Walau Makan Banyak

9. Malnutrisi

Jika tidak dilakukan dengan benar, puasa intermiten dapat menyebabkan malnutrisi.

Saat seseorang sedang puasa, maka tubuh tidak mengkonsumsi nutrisi yang cukup.

Orang pada umumnya dapat memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisinya pada berbagai jenis program puasa intermiten.

Namun, jika tidak merencanakan atau mempraktikkan program puasa dengan hati-hati dalam jangka waktu yang lama, atau sengaja membatasi kalori dengan melakukan diet ekstrim, maka akan mengalami malnutrisi bersamaan dengan komplikasi kesehatan lainnya.

Itulah 9 efek samping dari menjalankan puasa intermiten menurut para peneliti.

Perlu diingat bahwa sangat penting untuk mengkonsumsi makanan bergizi dengan lengkap sambil berlatih puasa intermiten.

Pastikan juga dalam melakukan hal ini tidak pernah membatasi asupan kalori secara berlebihan.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x