Waspadai Enam Jenis Kanker yang Sering Mengintai Para Wanita

- 16 Maret 2021, 11:04 WIB
 Ilustrasi gejala kanker serviks pada wanita.
Ilustrasi gejala kanker serviks pada wanita. /Rinrin Rindawati/Pikiran Rakyat Bekasi/Istockpotho

ZONA BANTEN - Untuk Anda para wanita waspadai penyakit yang bisa menyebabkan kematian paling umum pada wanita setelah penyakit jantung, yaitu kanker.

Selain itu menurut hasil penelitian dari enam hingga tujuh jenis kanker yang banyak menyerang wanita, kanker payudara adalah yang paling berbahaya.

Seperti yang dilansir oleh Boldsky, pada hari Selasa, kanker paru-paru menyerang lebih dari 10.000 wanita setiap tahun, diikuti oleh kanker kolorektal dan kanker ovarium.

Bahkan penderita Kanker rahim umum terjadi pada wanita Asia dan Pasifik yang menyebabkan lebih dari 2000 kematian setiap tahun.

Untuk itu perlu sekali mewaspadai gejala jenis kanker tertentu yang sering terjadi pada wanita, serta penting untuk memahami kondisi ini termasuk cara pencegahan dan deteksi dini. Berikut ini adalah enam jenis kanker yang mengintai wanita yaitu :

Baca Juga: Supaya Sukses Turunkan Berat Badan, Hindari 5 Makanan Ini

1. Kanker payudara

Meskipun kondisi ini dapat terjadi pada semua usia, tingkat risiko umumnya meningkat saat bertambahnya usia. Perlu diketahui bahwa Kanker payudara adalah jenis kanker non kulit yang paling umum.

Biasanya Gejala kanker payudara yang paling umum adalah benjolan di payudara, perubahan pada kulit payudara, keluarnya cairan dari puting, pembengkakan di bawah lengan dan leher.

Tes skrining kanker payudara seperti mammogram dan ultrasound dapat membantu mendeteksi sel prakanker dan kanker pada wanita yang tidak memiliki gejala.

2. Kanker serviks

Gejala umum kanker serviks adalah perdarahan vagina, nyeri saat berhubungan seksual, keputihan, sakit punggung, kehilangan nafsu makan dan lainnya. Karena kanker serviks sangat dapat disembuhkan, disarankan untuk didiagnosis dan diobati pada tahap awal.

Baca Juga: Ditlantas Polda Metro Jaya Larang Personel Kawal Moge dan Pesepeda

Tes skrining kanker serviks, seperti pap smear, dapat mendeteksi perubahan seluler di serviks, yang berpotensi menyebabkan kanker.

3. Kanker rahim (Endometrium)

Kanker endometrium atau rahim adalah pertumbuhan cepat sel-sel di endometrium (lapisan rahim). Faktor risiko utama yang terkait dengan kanker rahim adalah menopause, obesitas, diabetes, estrogen tanpa lawan, dan hipertensi.

Diketahui tidak ada tes skrining rutin yang tersedia untuk mendeteksi kanker rahim pada wanita yang tidak memiliki gejala.

4. Kanker ovarium

Kanker jenis ini sering menyerang wanita setelah usia 55 tahun. Karena tidak ada metode skrining yang terbukti cukup andal dalam mendeteksi kanker ovarium.

Baca Juga: Benarkah Olahraga Dalam Keadaan Perut Kosong, Cepat Menurunkan Berat Badan? Ahli Fisiologi Sebut Ini

Untuk itu cara terbaik mendeteksi kanker ovarium adalah dengan memahami faktor risiko seperti riwayat keluarga atau gen, angka kelahiran rendah, menstruasi pertama lebih awal, menopause terlambat dan lainnya.

5. Kanker tiroid

Kanker jenis ini adalah kanker kelenjar tiroid. Menurut National Cancer Institute, pada wanita kemungkinan terkena kanker tiroid tiga kali lebih banyak daripada pria.

Kanker tiroid terutama terjadi bila ada mutasi genetik pada sel tiroid. Penyebab pasti dari mutasi atau perubahan faktor DNA masih belum diketahui.

Melakukan 'pemeriksaan leher' yang dilakukan oleh seorang profesional medis dapat membantu meningkatkan kemungkinan deteksi dini.

Baca Juga: Sebabkan Emboli Paru! Ini Gejala Pembekuan Darah yang Wajib Diwaspadai & Cara Mencegahnya

6. Kanker usus besar

Kanker usus besar adalah jenis kanker yang dimulai di usus besar dan disebut juga kanker kolorektal. Kanker usus besar biasanya dilaporkan pada orang dewasa yang lebih tua, meski bisa terjadi pada semua usia.

Biasanya dimulai sebagai gumpalan sel kecil non-kanker di bagian dalam usus besar. Seiring waktu, beberapa polip ini bisa menjadi kanker usus besar.

Pencegahannya adalah perawatan yang tepat waktu, sehingga dapat membantu mengelola dan mencegah peningkatan kanker melalui pembedahan, terapi radiasi, dan perawatan obat, seperti kemoterapi, terapi bertarget, dan imunoterapi.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah