11 Gejala Diabetes Pada Anak Dan Remaja

- 30 November 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi Diabetes
Ilustrasi Diabetes /Pixabay

Anak-anak yang menderita diabetes cenderung kehilangan banyak berat badan dalam waktu yang sangat singkat. Ini karena, ketika konversi glukosa menjadi energi dibatasi karena produksi insulin yang rendah, tubuh mulai membakar otot dan menyimpan lemak untuk energi, menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Baca Juga: 10 Jenis Makanan Ini Baik Dikonsumsi Saat Menstruasi

5. Nafas bau buah

Nafas bau buah disebabkan oleh diabetes ketoasidosis (DKS), suatu kondisi yang muncul akibat kekurangan insulin dalam tubuh. Ini dianggap sebagai gejala diabetes yang fatal pada anak-anak.

Di sini, dengan tidak adanya glukosa, tubuh mulai membakar lemak untuk energi, dan proses tersebut menghasilkan keton (asam darah). Bau khas keton dapat dikenali dari bau seperti buah pada nafas.

6. Masalah perilaku

Menurut sebuah penelitian, masalah perilaku pada anak diabetes lebih besar dibandingkan dengan anak non diabetes. Sekitar 20 dari 80 anak penderita diabetes menunjukkan perilaku buruk seperti melanggar pola makan, temperamen tinggi, introversi atau menolak disiplin dan otoritas.

Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti toleran terhadap penyakit, pengaturan ketat di rumah, perhatian ekstra pada saudara kandung yang normal oleh orang tua atau perasaan 'berbeda' antara lain. Semua faktor ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati, kecemasan, dan depresi.

7. Kulit menjadi gelap

Acanthosis nigricans (AN) atau penggelapan kulit biasanya dikaitkan dengan diabetes. Pada anak-anak dan remaja, lokasi umum AN adalah leher posterior.

Penebalan dan penggelapan lipatan kulit terutama disebabkan oleh hiperinsulinemia yang disebabkan oleh resistensi insulin.

Baca Juga: Apa Itu PMS? Sindrom yang Bikin Wanita Tersiksa

8. Selalu lelah

Kelelahan atau rasa lelah sepanjang waktu dapat dengan mudah dikenali pada anak penderita diabetes.

Seorang anak penderita diabetes tipe 1 tidak memiliki cukup insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi. Kekurangan energi justru membuat mereka mudah lelah atau setelah melakukan aktivitas fisik kecil

9. Masalah penglihatan

Prevalensi penyakit mata pada anak diabetes lebih banyak dibandingkan dengan anak normal. Gula darah tinggi merusak saraf mata dan menyebabkan masalah mata seperti penglihatan kabur atau kebutaan total, jika diabetes tidak terkontrol setelah didiagnosis. Gejala diabetes pada anak-anak ini seringkali terabaikan.

10. Infeksi jamur

Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa infeksi jamur lebih tinggi pada anak-anak dengan diabetes mellitus tipe 1, terutama pada anak perempuan yang menderita penyakit tersebut.

Mikrobiota usus merupakan faktor penting yang mencegah terjadinya penyakit autoimun seperti diabetes. Ketika glukosa tubuh yang tinggi mengganggu mikrobiota, pertumbuhan mikroorganisme terpengaruh, yang menyebabkan peningkatan produksi yang berkontribusi pada infeksi jamur.


11. Penyembuhan luka tertunda

Gula darah yang tinggi dalam tubuh mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan peradangan, mencegah konversi glukosa menjadi energi dan menyebabkan berkurangnya suplai darah ke bagian tubuh.

Semua faktor ini menyebabkan penyembuhan luka tertunda pada anak-anak, yang menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

Baca Juga: 10 Manfaat Kesehatan Luar Biasa dari Teh Kunyit, Salah Satunya Bisa Turunkan kadar kolesterol

FAQ Umum

1. Bagaimana seorang anak terkena diabetes?

Penyebab pasti diabetes pada anak tidak diketahui tetapi faktor-faktor seperti riwayat keluarga, paparan dini terhadap infeksi dan gangguan autoimun dapat menjadi penyebab diabetes pada anak.

2. Apa tiga gejala paling umum dari diabetes yang tidak terdiagnosis?

Tiga gejala paling umum dari diabetes yang tidak terdiagnosis termasuk polidipsia atau rasa haus yang berlebihan, poliuria atau buang air kecil berlebihan dan rasa lapar yang berlebihan.

3. Bisakah seorang anak menderita diabetes tipe 2?

Meskipun diabetes tipe 2 dianggap sebagai diabetes yang menyerang orang dewasa, penyakit ini juga dapat menyerang anak-anak, terutama mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas.***

Halaman:

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Bold Sky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah