“Kami juga mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kearifan bermedia sosial. Kasus semacam ini membuktikan literasi digital kita masih rendah. Content creator maupun warganet masih harus belajar. Saya mengapresiasi bentuk koreksi spontan dari sesama pengguna media sosial ketika menemukan hal-hal yang dianggap tidak pantas dan cenderung merusak,” imbuhnya.
Video dengan konten ‘ngemis online’ ini sendiri menampilkan aksi mandi lumpur yang dilakukan oleh anak muda maupun orang tua, yang menimbulkan masalah terkait eksploitasi.***