Network
ZONABANTEN.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut bahwa masa reproduksi paling sehat bagi perempuan terjadi pada usia 25 hingga 30 tahun.
Hal itu disampaikan Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN, Marianus Mau Kuru, dalam seminar yang diadakan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (Dinas PPAPP) Jakarta secara daring pada Jumat, 17 Mei 2024,
Marianus mengatakan, pada rentang usia 25-30 tahun, perempuan sangat dianjurkan untuk mempunyai anak. Hal ini karena perempuan masih memiliki tulang yang kuat untuk menghadapi proses persalinan.
“Silahkan punya anak di usia 25-30 tahun, karena saat itu, istri masih kuat tulangnya, di atas 32 tahun tulang sudah mulai keropos," ungkap Marianus, dikutip dari ANTARA pada Jumat, 17 Mei 2024.
Baca Juga: Inovasi Susu Kambing Jadi Solusi Untuk Wanita yang Mengalami Kesulitan Hamil dan Keguguran Berulang
Marianus tidak menyarankan perempuan untuk hamil setelah usia 35 tahun karena panggulnya kembali menyempit. Ia pun menyarankan perempuan untuk tidak hamil dan melahirkan pada usia ini karena kesehatan dan fungsi rahim telah menurun.
Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan risiko komplikasi medis dan dapat menyebabkan kematian, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya.
Sementara itu, hamil pada usia terlalu muda, yaitu di bawah 21 tahun, juga tidak disarankan karena kondisi rahim dan panggul perempuan belum siap untuk kehamilan dan persalinan.
Dampaknya adalah, bayi yang dilahirkan berpotensi prematur atau lahir sebelum waktunya, dan risiko perdarahan yang dapat membahayakan ibu dan bayi, serta peningkatan risiko kanker leher rahim.
Baca Juga: Dr. Ayu Ciptakan Luxury Booster, Formula Kecantikan yang Aman bagi Wanita Hamil dan Menyusui
