Persidangan berikutnya, berakhir dengan Wilders dibebaskan dari semua tuduhan pada Juni 2011.
Terlepas dari masalah itu, Wilders dan PVV bernasib baik di jajak pendapat.
Partai tersebut memenangkan empat kursi dalam pemilihan Parlemen Eropa pada 2009, setelah memperoleh 16,9 persen dari total suara.
Baca Juga: Resmi! Mulai 1 Maret 2022, Jual Beli Tanah, Bikin SIM dan STNK Harus Punya BPJS Kesehatan
Lebih dramatis lagi, partai itu memperoleh 15 kursi dalam pemilihan parlemen Belanda 2010.
Keberhasilan partai tersebut memberi Wilders kesempatan untuk memainkan peran utama dalam pemerintahan minoritas yang dibentuk oleh VVD dan Demokrat Kristen.
Sepanjang 2011, Wilders menjadi semakin vokal dalam kritiknya terhadap koalisi tersebut karena koalisi tersebut membatalkan program pemerintah dalam upaya untuk mengurangi pengeluaran.
Pada bulan April 2012 Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengusulkan anggaran penghematan yang dirancang untuk mematuhi plafon defisit UE yang baru-baru ini diadopsi.
Atas kebijakan itu, Wilders menarik dukungan PVV dari koalisi.
Dalam prosesnya, pemerintah koalisi runtuh tetapi tetap berkuasa sebagai pemerintahan sementara sementara pemilihan awal direncanakan.