Seorang Fotografer Korea Selatan Potret Momen Langka Ketika Perang di Yaman Jadi Sebuah Foto yang Fenomenal

- 8 Februari 2022, 05:50 WIB
Ilustrasi Fotografer
Ilustrasi Fotografer /Pexels @sulimansallehi

Bunyinya, "Apa yang membuat mereka memiliki wajah tersenyum seperti itu meskipun terjadi serangan bom yang tragis? Apakah Al-Qur'an yang membantu mereka menghapus ingatan mengerikan dari serangan bom bunuh diri dari kepala mereka? Atau apakah mereka terlahir sebagai orang yang optimis?"

Lim memiliki interpretasinya sendiri tentang puisi-fotografi.

Beberapa puisi yang ia tulis di bawah foto masing-masing yang diambil di Yaman menceritakan kisah Korea dan kebijaksanaan yang ia pelajari dari pengalaman hidupnya.

Dalam satu foto, misalnya, seorang anak laki-laki Yaman memainkan alat musik buatan tangan yang terbuat dari tali dan kotak kardus di sudut toko.

Di bawah foto tersebut, Lim menulis puisi tentang seorang wanita oportunistik yang tidak disebutkan namanya yang menggunakan pria sebagai batu loncatan untuk kesuksesannya sendiri.

Baca Juga: Bansos PBI Cair Februari 2022, Ketahui Persyaratan dan Prosedur untuk Mengajukannya

Ditanya tentang dugaan ketidakcocokan fotografi dan puisinya, Lim menjelaskan bahwa pasangan itu adalah contoh yang menunjukkan definisinya tentang apa yang seharusnya menjadi fotografi puisi.

"Puisi itu tentang satu hal dan foto menangkap subjek yang tidak ada hubungannya dengan puisi itu. Tapi begitu disatukan, mereka masuk akal dan menciptakan makna yang sama sekali baru. Ini adalah definisi saya tentang fotografi puisi," katanya.

Lim pensiun dari karirnya di perusahaan pada tahun 2018.

Dia telah menulis puisi dan esai sejak dia masih mahasiswa dan beberapa di antaranya diterbitkan. "Yaman" adalah karya fotografi puisi keduanya yang diterbitkan bertahun-tahun setelah karya pertamanya berjudul "Gunung Bukhan."***

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah