Seorang Fotografer Korea Selatan Potret Momen Langka Ketika Perang di Yaman Jadi Sebuah Foto yang Fenomenal

- 8 Februari 2022, 05:50 WIB
Ilustrasi Fotografer
Ilustrasi Fotografer /Pexels @sulimansallehi

Namun, tindakannya yang berani menjadi sia-sia, di beberapa negara seperti Iran, kameranya disita atau rol filmnya dihancurkan oleh pejabat setempat setelah ditemukan.

Baca Juga: Iran Mulai Melunak! Presiden Ebrahim Raisi Siap Bertemu Pemimpin Arab Saudi, Dengan Syarat Ini!

Tapi foto Lim yang diambil di Yaman pada tahun 2009 berhasil lolos dari pengawasan pejabat setempat dan dia bisa membawa fotonya pulang.

Foto-fotonya yang berumur satu dekade akhirnya terungkap setelah bertahun-tahun melakukan promosi energiknya di Noonbit Publishing Co yang berbasis di Seoul.

Buku puisi-fotografinya yang berjudul, "Yaman: Sebuah Negara yang Dibangun di Atas Angin dari Semenanjung Arab," diterbitkan lebih awal.

Bulan ini buku Lim telah tersedia untuk dijual online dan di toko buku lokal.

Buku setebal 179 halaman itu berisi banyak foto yang diambil di ibu kota Yaman, Sanaa, di tengah meningkatnya peringatan teror yang dikeluarkan setelah terjadi serangan bom bunuh diri yang menargetkan turis asing termasuk empat warga Korea Selatan dan dipasangkan dengan pemikiran singkatnya tentang gambar dalam bentuk puisi.

Bagi Lim, "Yaman" mengingatkan pada hari terakhir perjalanannya ke negara Timur Tengah yang menegangkan.

Dia mengaku bahwa dia gelisah sepanjang hari ketika dia pergi ke Central Souq al-Mil yaitu area pasar yang ramai di ibukota Yaman Sanaa, untuk proyek foto.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Film Superhero untuk Movie Marathon, Bisa Jadi Teman Terbaik di Waktu Luang!
"Kembali pada tahun 2009, Yaman masih kacau dan perang saudara dengan konflik bersenjata intermiten antara Utara dan Selatan. Dan kelompok teroris al-Qaeda masih ada juga," katanya.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah