Baca Juga: Samsung S22 Ultra Siap Jadi Saingan Berat iPhone, Inilah Rumor dan Bocoran Terbarunya
"Saya menggunakan pisau tajam khusus, bukan pedang. Saat saya memotong tangan, saya memotongnya dari persendian," jelas Al-Beshi.
"Kalau kaki, pihak berwenang menentukan di mana harus dipotong, dan saya mengikutinya," ceritanya lagi.
Sayangnya, Al-Beshi tidak pernah mau mengungkap besar bayaran yang diterimanya setiap memenggal kepala orang. Menurutnya, itu perjanjian rahasia dengan pemerintah.
Namun, dia menegaskan bahwa bayaran itu tidak penting. "Saya sangat bangga melakukan pekerjaan Tuhan," ujar Al-Beshi.
Baca Juga: Pemerintah Amerika Tetapkan Pondok Freemason di Detroit Sebagai Tempat Bersejarah
Dia hanya bercerita, mendapat pedang dengan harga sekitar 20.000 riyal Saudi atau 3.300 Poundsterling. Jika dirupiahkan, kini mencapai Rp64 juta.
"Ini hadiah dari pemerintah. Saya merawatnya dan menajamkannya sesekali, dan saya pastikan untuk membersihkannya dari noda darah," ucap Al-Beshi.
"Ini sangat tajam. Orang-orang kagum betapa cepatnya bisa memisahkan kepala dari tubuh," katanya lagi menambahkan.
Kini, Al-Beshi yang sudah berusia 42 tahun saat menceritakan kisahnya sebagai algojo itu pada 2003 lalu, sudah menurunkan kariernya pada anaknya.