Kecemasan dan Kafein Memiliki Hubungan Erat, Simak Penjelasannya

- 11 Maret 2023, 12:08 WIB
Ketahui hubungan antara kopi dan kecemasan menurut para ahli
Ketahui hubungan antara kopi dan kecemasan menurut para ahli /Daria Obymaha/Pexels

ZONABANTEN.com - Kecemasan dan kafein ternyata memiliki hubungan erat, loh! Simak penjelasannya berikut. Tanpa disadari, kecemasan dan kafein memiliki hubungan yang erat, loh! Jika kamu minum minuman berkafein secara teratur, mungkin tahu terlalu banyak kafein dapat menyebabkan kegugupan.

Bahkan, meminum kafein terlalu banyak dan tidak tepat dapat berakibat banyak hal selain kegugupan yang mendera tubuhmu.

"Secara keseluruhan, kafein sering menjadi berita buruk bagi orang-orang yang mengalami kecemasan," jelas Susan Bowling, PsyD, seorang psikolog di Women's Health Center di Wooster Branch of Cleveland Clinic. 

Itu karena stimulan kuat yang secara alami ditemukan dalam biji kopi memicu kecemasan dengan mempercepat fungsi tubuh.

Baca Juga: Pecinta Kopi dan Teh Merapat! Ini Jumlah Kafein yang Bisa Kamu Dapatkan dalam Sehari

Jadi, pertanyaannya saat ini adalah, bisakah kafein menyebabkan kecemasan?

“Efek alami kafein merangsang sejumlah sensasi, seperti jantung berdetak lebih cepat, tubuh memanas, laju pernapasan meningkat — semua hal yang meniru kecemasan,” kata Bowling.

"Secara psikologis, sulit bagi pikiranmu untuk mengenali bahwa ini bukan kecemasan karena rasanya sama," lanjutnya.

Menurut National Library of Medicine, tanda-tanda umum kecemasan yang dipicu oleh kafein meliputi seperti dibawah ini:

1. Kegelisahan

2. Gugup

Baca Juga: Minuman Penangkal Kantuk Tak Melulu Harus Kopi, dr. Zaidul Akbar Beri Resep Spesial Pengganti Kafein

3. Sakit kepala

4. Berkeringat

5. Insomnia

Menurut Food & Drug Administration Amerika Serikat, lebih dari 400 miligram kafein per hari (sekitar empat hingga lima cangkir kopi) dapat meningkatkan kemungkinan kecemasan dan serangan panik pada orang yang sensitif terhadapnya.

Namun, kafein tidak mempengaruhi kita dengan cara yang sama. Apa alasannya?

"Sebagian, itu adalah cara tubuh Anda terhubung. Beberapa orang dapat menangani sedikit kafein, dan yang lain sangat sensitif terhadapnya. Ini terutama didasarkan pada genetika tubuhnya," kata Bowling menjelaskan.

Baca Juga: Apakah Cokelat Panas Mengandung Kafein? Begini Perbandingan dengan Minuman Lainnya

Menurut sebuah studi tahun 2019 di American Journal of Clinical Nutrition, orang yang sensitif terhadap efek kafein dapat memetabolisme lebih lambat daripada yang lain, yang berarti kafein dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh.

Konsumsi kafein secara teratur dapat membuatmu berada dalam lingkaran setan jika kamu rentan terhadap perasaan cemas setelah minum kopi.

"Mungkin, seseorang mengalami serangan kecemasan, tidak bisa tidur di malam hari karena kecemasan yang disebabkan oleh kafein, merasa sangat berenergi di pagi hari, kemudian minum kopi untuk bangun dan kemudian memulai siklus lagi,” lanjut Bowling dalam penjelasannya.

Untuk itu, Bowling menyarankan bahwa kamu bisa membuat jurnal atau catatan kecil dalam mengkonsumsi kopi.

Selain menghitung setiap cappucino dan latte yang kamu minum, lacak sumber kafein lain yang mungkin dikonsumsi, seperti kopi tanpa kafein, cola, cokelat, obat pereda nyeri yang dijual bebas, dan minuman berenergi.

Minggu berikutnya, hilangkan berhenti mengkonsumsi kafein sambil menjaga sisa diet dan aktivitasmu tetap sama.

Baca Juga: Apa Itu Kafein, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan?

Selain itu, kamu juga bisa mengurangi konsumsi kafein dengan cara seperti ini:

Menurut ulasan Journal of Caffeine Research, mengurangi kafein secara perlahan dengan menurunkan dosis dapat membantu mengurangi gejala seperti sakit kepala, kelelahan, sulit berkonsentrasi.

Kamu bisa memulai mengurangi kafein secara bertahap.

Jika biasa sehari kamu minum tiga gelas kafein selama satu hari, mulailah untuk mengurangi menjadi sehari hanya minum satu gelas dan seterusnya.

Sebenarnya, meminum kopi dalam jumlah sedang mungkin sebenarnya memiliki manfaat kesehatan, termasuk risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 yang lebih rendah, menurut Johns Hopkins Medicine.

Mereka menyarankan untuk maksimal meminum kafein hanya sehari sekali tanpa diberi krim atau hal lainnya.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x