Kesehatan Mental: Depresi yang Tidak Dibicarakan oleh Siapapun

- 4 Maret 2022, 13:34 WIB
Distimia, depresi yang tidak dibicarakan oleh siapapun
Distimia, depresi yang tidak dibicarakan oleh siapapun /unsplash Kristina Tripkovic

ZONABANTEN.com - Kesehatan mental masih menjadi masalah yang tabu dalam sebagian masyarakat tertentu.

Walaupun saat ini kampanye kesehatan mental masih ramai di media sosial.

Terlebih pada masa COVID-19, kesehatan mental tidak lebih penting dari ini.

Apalagi pada masa lockdown, kesehatan mental atau mental health sangat berpengaruh bagi semua orang.

Baca Juga: Depresi Kerja: Bagaimana Cara Mengelola Kesehatan Mental di Tempat Kerja? Simak di Sini

Ada banyak diskusi mengenai mental health, seperti kecemasan, depresi, gangguan bipolar, dan lainnya.

Melansir dari Your Tango, ada satu depresi yang jarang dibicarakan oleh orang, yaitu dysthymia atau gangguan depresi persisten.

Apa itu Distimia?

Distimia adalah depresi, biasanya ringan sampai sedang, yang berlangsung lama.

Pada orang dewasa, periode minimum adalah dua tahun, dan satu tahun untuk anak-anak dan remaja.

Ini merupakan waktu yang sangat lama, untuk memiliki suasana hati yang terus-menerus rendah.

Baca Juga: Mengalami Putus Cinta, 3 Tanda Kesedihan Ini Bisa Berarti Depresi

Itu sebabnya namanya sekarang Persistent Depressive Disorder (PDD).

Lebih buruk lagi, Anda sebenarnya bisa menderita satu atau lebih periode depresi berat saat mengalami PDD.

Kondisi ini adalah 'depresi ganda'. Cukup mengagumkan ya? Depresi sudah cukup buruk dengan sendirinya, dan sekarang bisa berlipat ganda?

Karena berlangsung begitu lama, dianggap sebagai kondisi yang terpisah, meskipun ada tumpang tindih antara gejala distimia dan gejala depresi.

Mengapa harus khawatir?

Baca Juga: Iklim yang Ekstrem Dapat Membuat Masalah Kesehatan Mental

Anda bisa hidup dengan distimia, dan itu bisa berdampak negatif pada hidup Anda, tanpa disadari ada yang salah.

Karena gejalanya berlangsung begitu lama, dan bisa disebabkan oleh sejumlah penyebab, banyak penderita yang percaya bahwa memang begitu adanya.

Mereka menerima perasaan rendah diri, tidak fokus, dan mudah tersinggung, karena mereka tidak sadar bahwa mereka memiliki kondisi yang dapat diobati.

Gejala Distimia

- Merasa sedih, atau hampa, dan Anda menyadari bahwa perasaan itu selalu ada.

- Kehilangan minat dalam kehidupan sehari-hari Anda. Anda berhenti ingin melakukan hal-hal yang dulu Anda nikmati dan nantikan.

Baca Juga: Profil dan Sejarah Zaporizhzhia, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina, Terbesar di Eropa

- Merasa putus asa

- Kelelahan dan kekurangan energi

- Harga diri rendah

- Kesulitan berkonsentrasi sering disebut kabut otak.

- Berjuang untuk membuat keputusan

- Merasa mudah tersinggung, atau marah secara tidak rasional tentang hal-hal kecil.

- Menjadi kurang produktif

- Menarik diri dari teman dan keluarga

Baca Juga: Ramalan Zodiak 5 Maret 2022: Waspada Terbawa Suasana, Gemini Wajib Jaga Kesehatan

- Khawatir dan merasa bersalah tentang masa lalu, seringkali tanpa alasan.

- Makan yang tidak teratur. Ini bisa berupa tidak makan banyak, atau makan berlebihan.

- Berbagai masalah tidur.

Apa yang harus dilakukan?

Jika gejala-gejala ini telah menyerang Anda, pergilah ke dokter.

Ini mungkin tidak semudah diagnosis depresi normal, karena seperti yang dijelaskan di atas, gejala-gejala ini dapat berlaku untuk sejumlah penyakit.

Diagnosis distimia mungkin merupakan proses eliminasi, dengan tes yang mengesampingkan penyebab fisik terlebih dahulu.

Jika Anda didiagnosis dengan distimia, dokter Anda mungkin akan menyarankan pengobatan.

Baca Juga: Dembele Belum Memperpanjang Kontrak di Barcelona, Laporta: Saya Harap Dembele Mempertimbangkan Kembali

Anda juga bisa mencoba untuk mendapatkan jumlah tidur yang sama setiap malam. Pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama.

Anda juga harus mencoba memasukkan beberapa latihan ke dalam rutinitas Anda.

Coba mulai dengan berjalan kaki singkat sambil mendengarkan musik, audio, atau podcast favorit Anda dan lihat perkembangannya.

Terakhir, tetap berhubungan dengan keluarga dan teman.

Anda membutuhkan dukungan, dan mereka mungkin menghentikan Anda untuk tenggelam lebih dalam, ke dalam perasaan lelah, putus asa, dan kurangnya minat dalam hidup.

Baca Juga: 4 Jenis Mental Disorder Ini Bisa Dipelajari Dari Karakter Kartun, Yuk Simak Di Sini

Tidak peduli seberapa buruk perasaan, pelukan selalu membuat seseorang merasa lebih baik, meski hanya setengah persen.

Itulah sedikit hal mengenai distimia.

Jika Anda berpikir mungkin memiliki masalah kesehatan mental, atau mengenali gejala distimia dalam diri Anda, mohon mencari bantuan sesegera mungkin.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Your Tango


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah