Network
ZONABANTEN.com - Pentingnya memelihara kesehatan mental di masa pandemi COVID-19 mendapat respon dari Ketua Laboratorium Intervensi Sosial dan Krisis, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia Dicky Chresthover Pelupessy.
Dilansir dari Antara, "Sebetulnya dampak yang tidak terekspos kesehatan mental, terus menerus cemas, tidak bebas. Harus diingat kita lakukan sesuatu untuk kesehatan mental kita," ujar Dicky dalam gelar wicara “Waspada Gelombang Ketiga: Bijak Bepergian Cegah Penularan” secara daring diikuti dari Jakarta, Selasa 28 September 2021.
Dicky menjelaskan hal tersebut bisa dilakukan dengan mudah seperti menyediakan waktu bersantai, memandangi tanaman, maupun melakukan group call secara virtual sebagai bagian dari beradaptasi.
Baca Juga: Apakah Orang yang Telah Divaksin Tetap Dapat Tertular COVID-19? Simak Penjelasan Berikut
"Banyak teknologi berkembang untuk merespon wabah ini, yang penting harus niat menjaga kesehatan mental dan relasi sosial," ucap Dicky.
Lebih lanjut Dia mengatakan, "proses beradaptasi dengan kebiasaan baru ini sebagai bagian dari mengurangi risiko COVID-19 yang merupakan faktor eksternal, sebagai investasi sehat," katanya.
Disamping itu masyarakat mau tidak mau harus menjadi kebiasaan mengurangi risiko paparan virus tersebut menjadi kebiasaan.
Baca Juga: Anak Silver Viral, P2TP2A Desak Regulasi Agar Tangsel Tak Jadi 'Lahan' Pengemis
Meskipun demikian, "Yang harus kita lihat untuk patuh protokol kesehatan. Tentu harus ada pesan yang terus menerus disampaikan dan upaya mitigasi dengan PeduliLindungi," kata Dicky.
Dicky juga menambahkan masyarakat perlu memanfaatkan modal sosial Gotong-royong untuk mendorong lingkungan terkecil seperti keluarga hingga Satuan Tugas lingkungan RT dan RW melakukan protokol kesehatan dan saling mengingatkan sesama.***
