Penelitian Ungkap Jika Kamu Memiliki Satu Keterampilan Ini, Dijamin Akan Lebih Bahagia Setiap Hari

21 Mei 2021, 12:52 WIB
Ilustrasi wanita yang sedang depresi /RyanMcGuire/Pixabay

 

ZONABANTEN.com – Sangat mudah untuk merasa bahagia ketika segala sesuatu berjalan sesuai keinginan.

Namun, kunci untuk menjadi lebih bahagia dalam kehidupan sehari-hari bukanlah menikmati keberuntungan besar setiap saat.

Sebuah studi baru-baru ini yang dipimpin oleh para peneliti di University of Toronto menegaskan bahwa kebahagiaan kita paling baik ditentukan oleh cara kita memproses emosi negatif.

"Anda selalu menafsirkan efek nol dengan sangat hati-hati," kata Brett Ford, seorang profesor psikologi di Universitas Toronto dikutip ZONABANTEN.com dari The Healthy.

Baca Juga: GFRIEND Mendadak Bubar, Agensi Source Music Rilis Permintaan Maaf

“Tetapi bagi kami, tampaknya penerimaan secara unik memengaruhi emosi negatif, dan tidak mengganggu emosi positif,” lanjutnya.

Untuk penelitian tersebut, para ilmuwan menggunakan serangkaian tiga percobaan untuk menganalisis hubungan antara kesejahteraan secara keseluruhan dan bagaimana orang menerima emosi negatif.

Untuk percobaan pertama, sekitar 1.000 subjek penelitian mengisi survei tentang kesadaran, kepuasan hidup, gejala depresi, gejala kecemasan, dan jumlah peristiwa stres yang dapat mereka ingat selama hidup.

Tim menemukan bahwa mereka yang menerima perasaan negatif rata-rata memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik.

Mereka juga menemukan bahwa meskipun Anda mengira kehidupan dengan stres rendah adalah patokan kebahagiaan yang lebih besar, sebenarnya kapasitas untuk menerima kesulitan hidup dan perasaan negatif seseorang tanpa menghakimi itulah faktor yang lebih besar dalam kebahagiaan.

Secara sederhana: Ketika berbicara tentang kebahagiaan, kemampuan Anda untuk mengelola titik-titik rendah dalam hidup lebih penting daripada memiliki lebih sedikit titik-titik rendah.

Untuk percobaan kedua, peneliti meminta 160 wanita, setengah dari mereka pernah mengalami stres kehidupan yang signifikan dalam enam bulan terakhir.

Baca Juga: Serangan Israel ke Gaza Untungkan Benjamin Netanyahu

Hasilnya, wanita yang menerima perasaan stres mereka lebih sehat secara mental.

Untuk tes terakhir, para ilmuwan meminta 222 peserta untuk menyimpan catatan harian setiap malam selama dua pekan, membuat catatan tentang peristiwa stres yang mereka alami.

Mereka juga diminta untuk menilai perasaan mereka dari 12 emosi negatif termasuk kesedihan, kesepian, keputusasaan, rasa malu, dan rasa bersalah.

Sekali lagi, partisipan yang dengan rela menerima pikiran dan perasaan negatif mereka melaporkan merasa lebih bahagia secara keseluruhan.

Ford yakin hasil di ketiga eksperimen tersebut menggarisbawahi relevansi luas penerimaan sebagai alat yang berguna bagi banyak orang.

Baca Juga: Diduga Bocor! Data 279 Juta Warga RI Dijual di Forum Hacker

Ford yakin penelitiannya dapat bermanfaat untuk intervensi kesehatan mental di masa depan, yang tidak selalu efektif.

“Ketika sesuatu terjadi dan Anda mencoba untuk membingkai ulang seperti, 'Oh, ini bukan masalah besar,' atau 'Saya akan belajar dan tumbuh dari itu', itu tidak selalu berhasil," kata Ford.

Dan pembingkaian ulang seperti itu sering kali sulit diterima ketika situasi Anda terasa sangat mengerikan.

“Pesan yang dibawa pulang secara keseluruhan adalah bahwa emosi secara alami adalah pengalaman berumur pendek,” katanya.

Jika kita menerima perasaan itu alih-alih mencoba menghindarinya, pengalaman emosional ini sebenarnya akan berlalu dengan relatif cepat.***

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: The Healthy

Tags

Terkini

Terpopuler