Istri Ganjar Pranowo Blusukan ke Pasar Rau Kota Serang, Pantau Harga Bahan Pangan

- 11 Desember 2023, 13:42 WIB
Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti, saat blusukan di Pasar Rau Kota Serang, Senin, 11 Desember 2023.
Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti, saat blusukan di Pasar Rau Kota Serang, Senin, 11 Desember 2023. /ANTARA

ZONABANTEN.com – Siti Atikoh Suprianti, istri Ganjar Pranowo, Calon Presiden (Capres) Indonesia nomor urut 3, menyambangi Pasar Rau di Kota Serang pada Senin pagi, 11 Desember 2023 untuk memantau harga sejumlah bahan pangan yang belakangan ini fluktuatif.

Atikoh mengatakan, dirinya perlu mengetahui harga-harga bahan pangan pokok di Pasar Rau Kota Serang karena sebelumnya dia mendengar banyak keluhan soal harga cabai yang melambung tinggi di sejumlah daerah di Pulau Jawa.

“Mau cek harga pasar juga, ya, karena kemarin beberapa ketika saya kunjungan ke Jawa Barat kemudian Yogyakarta sama Jawa Tengah itu masih banyak keluhan tentang tingginya harga barang-barang, terutama cabai,” katanya.

Menurut Atikoh, harga cabai di Yogyakarta mencapai Rp130 ribu per kilogram dan harga bawang merah mencapai Rp32 ribu per kilogram. Dia mengaku akan berdialog dengan para pedagang di Pasar Rau setelah memantau harga bahan pangan di tempat transaksi ini.

Baca Juga: Safari Politik di Kabupaten Lebak, Ganjar-Mahfud Disebut Bakal Berantas KKN jika Menang Pilpres 2024

“Saya juga ingin mengecek kondisi yang ada di Serang seperti apa. Mungkin dari pedagang sendiri ada keluhan apa, kalau dari konsumen kan sudah jelas,” ujarnya.

Atikoh mengatakan, kestabilan harga bahan pangan harus dijaga agar tidak merugikan petani saat harganya rendah dan tidak memberatkan konsumen saat harganya meroket. Menurut dia, pembeli dan konsumen harus sama-sama diuntungkan dalam kegiatan transaksi.

“Ada dua ini, sih, ya. Di satu sisi, petani senang (saat harga bahan pangan tinggi), tetapi konsumennya kasihan. Cuma harus ada intervensi dari pemerintah ketika harga rendah itu hasil petani bisa ditampung, kemudian nanti dikeluarkan ketika harganya itu tinggi,” tuturnya.

Atikoh mengatakan, ketidakstabilan harga bahan pangan membuat petani di sejumlah daerah merugi. Baru-baru ini dia menemukan petani bawang merah yang hasil panennya dijual dengan harga Rp8 ribu saja per kilogram. Padahal sebelumnya mencapai Rp18 ribu per kilogram.

Baca Juga: Pemilu 2024 Mendekat, Provinsi Banten Dinilai Penting untuk Memenangkan Ganjar-Mahfud

Halaman:

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah