Waspada La Nina, Ini 3 Arahan Presiden Jokowi untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

- 14 Oktober 2020, 17:34 WIB
Waspada La Nina, Ini 3 Arahan Presiden untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi akibat Fenomena Ini
Waspada La Nina, Ini 3 Arahan Presiden untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi akibat Fenomena Ini /

3 Poin arahan residen Jokowi terkait bencana Hidrometeorologi akibat dampak La Nina yang akan terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia

ZONABANTEN.com – Pemahaman untuk antisispasi Kemungkinan bencana Hidrometeorologi akibat puncak Fenomena La Nina yang akan datang beberapa bulan lagi sangat penting adanya. Karena dikabarkan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan terdampak dari bencana ini.

Presiden Joko Widodo memberi beberapa poin arahan mengenai antisipasi bencana Hidrometeorologi, pada rapat terbatas melalui virtual pada hari selasa lalu 13/10/20.

Poin-poin arahan presiden terkait bencana Hidrometeorologi karena fenomena La Nina dari presiden Jokowi tersebut diantaranya adalah, Siapkan langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeologi akibat fenomena La Nina.

Baca Juga: Tiga Masjid Megah dari Tiga Dinasti Islam, Salah Satunya Berlokasi di Eropa

Di prediksi dampak La Nina dapat menyebabkan peningkatan curah hujan bulanan antara 20 persen hingga 40 persen di atas normal.

Kedua, hitung dampak dari fenomena La Nina terhadap produksi sektor pertanian dan perhubungan.

ketiga sebarluaskan informasi mengenai perkembangan cuaca secepatnya, ke seluruh provinsi dan daerah, sehingga semua tahu akan terjadi kenaikan curah hujan bulanan.

La Nina sendiri merupakan fenomena alam yang terjadi karena peningkatan suhu permukaan Samudera Pasifik juga dan Tengah yang kemudian meningkatkan suhu kelembapan pada atmosfer di atas perairan, La Nina dapat memengaruhi curah hujan hingga di atas normal.

Baca Juga: 3 Bank Syariah BUMN akan Merger, Kenapa? Ini Alasan dan Keuntungannya, Nasabah Ga Perlu Khawatir!

Selain La Nina terdapat pula istilah El Nino, yang ditandai dengan suhu laut yang  menghangat di wilayah ekuator Samudra Pasifik.

Baik El Nino dan La Nina dampaknya dapat memengaruhi pola curah hujan, tekanan atmosfer, hingga sirkulasi atmosfer global.

BMKG juga memperkirakan La Nina di Oktober 2020 akan berdampak hampir pada seluruh wilayah Indonesia terkecuali Sumatera dan Papua Bagian Timur.

“La Nina puncaknya Desember 2020. Sehingga kita perlu mewaspadai puncak La Nina dan musim hujan dalam kisaran Desember-Januari-Februari,” Ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati seusai rapat virtual di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 13/10/20.

Baca Juga: Ngeri! Oknum Eselon Dua di Tangsel Diduga Jadi Binwil Pemenangan Ben-Pilar

Dwikorita juga menyimpulkan bahwa di bulan Oktober-November 2020 seluruh wilayah Indonesia perlu diwaspadai terlebih lagi pada bulan Desember, La Nina akan semakin menguat.

Terhitung ada sebanyak 73 persen wilayah di Indonesia sudah memasuki musim hujan pada Oktober-November 2020.

27 persen sisanya telah mengalami musim hujan beberapa diantaranya seperti Jawa Barat sejak September 2020 lalu, Papua dan bahkan Ambon sudah sejak April 2020.

Baca Juga: Tradisi Rabu Wekasan, Doa Tolak Bala beserta Bacaan Arab, Latin dan Artinya

Maka dari itu, mayarakat juga diimbau untuk mengantisipasi kondisi cuaca terkini, dengan cara mencari informasi melalui aplikasi BMKG yang telah disediakan.

BMKG menyediakan data rinci hingga pada tingkat kecamatan, data di aplikasi BMKG tersebut nantinya akan diperbarui setiap tiga jam serta dapat memprediksi kondisi cuaca untuk tujuh hari kedepan.***

 

Editor: Bondan

Sumber: Sekretariat Kabinet RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah