“Moga -moga seruan-seruan seperti itu didengarkan. Harapannya itu. Nanti kalau tidak didengarkan, ya dalam sejarah juga jelas. Ketika kekuasaan tidak mendengarkan kritik-kritik bahayanya adalah tumbang. Itu selalu terjadi seperti itu,” kata Kardinal Suharyo.
Baca Juga: Mahasiswa Tuntut Jokowi Dimakzulkan, Rocky Gerung: Energi Kampus Tidak Mungkin Dihalangi
Sementara itu terhadap suara tipis yang diberikan Kardinal Suharyo, kritikus dan pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangannya.
Bagi Rocky Gerung apa yang disampaikan oleh Kardinal Suharyo adalah suara yang datang dari hati nurani, bukan intervensi dari kepentingan politik apapun.
Menurutnya komunitas Katolik atau minoritas yang umumnya selalu mencari perlingdungan pada pemerintah, hanya dapat mengucap kritik demikian ketika hati nuraninya yang berbicara.
“Kita tahu bahwa seringkali dianggap Katolik atau agama minoritas… Selalu mencari perlindungan pada Jokowi, itu sudah semacam sinyal itu. Tetapi ada batas ketika orang seperti Kardinal Jakarta ini yang melihat politik dengan mata rohani, dia jadi jujur untuk mengucapkan kritikan. Jadi nggak mungkin misalnya Pak Kardinal ini disuruh-suruh oleh seseorang… itu hati nurani yang bicara kan,” kata Rocky Gerung selama pembicaraan bersama FNN di channel YouTube Rocky Gerung Official.***