“Sebagai menteri yang menjadi calon, saya tidak sedikit pun menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye,” tegasnya.
Selain itu, Mahfud MD juga tidak meminta protokoler lebih dari yang sudah diberikan pemerintah sebagai cawapres saat melaksanakan kegiatan kampanye.
“Saya juga tidak minta protokoler yang lebih dari yang diberikan oleh pemerintah, sehingga saya tidak minta penjemputan, didampingi pejabat, atau apapun. Kecuali yang melekat secara hukum kepada saya,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Mahfud mendapat pertanyaan dari hadirin soal tanggapannya atas saran dari Ganjar Pranowo, agar Mahfud mundur dari menteri untuk menghindari konflik kepentingan.
Ia mengaku, bahwa dirinya menunggu waktu dan momen yang tepat untuk mengundurkan diri sebagai Menko Polhukam, serta akan dilakukan dengan baik-baik.
“Menunggu timing. Dengan rasa hormat kepada Presiden Jokowi, jadi tidak akan menyinggung siapa-siapa,” pungkasnya.***