Mahfud MD Ogah Bahas Soal Green Inflation pada Debat Cawapres, Apa Arti Sebenarnya? Ini Penjelasan Lengkapnya

- 21 Januari 2024, 23:31 WIB
Pengertian Green Inflation dan dampaknya bagi negara/Instagram/@esgnomercado
Pengertian Green Inflation dan dampaknya bagi negara/Instagram/@esgnomercado /
ZONABANTEN.com - Debat cawapres keempat yang berlangsung pada 21 Januari 2024 membahas berbagai topik mengenai pembangunan berkelanjutan, salah satu topik yang panas diperdagangkan yakni tentang Green Inflation.
 
Pertanyaan tajam yang diajukan oleh Gibran, paslon nomor urut 2, kepada Mahfud MD (paslon nomor 3) dalam Debat Cawapres Ke-4 telah memicu perdebatan intens mengenai fenomena yang dikenal sebagai Green Inflation atau inflasi hijau. 
 
Green Inflation sebenarnya merujuk pada inflasi yang dipicu oleh kekurangan konsumsi atau kenaikan harga bahan bakar fosil, di mana masalah uang menjadi pusat perhatian.
 
Dalam simposium video "Inflasi Hijau", Profesor Dr. Michael Hüther, Direktur Institut Ekonomi Jerman di Cologne (IW), dan Profesor Dr. Bert Rürup, Kepala Ekonom di Handelsblatt, menyoroti bahwa inflasi hijau timbul dari penggabungan beberapa faktor. 
 
Guncangan eksogen yang dipicu oleh situasi geopolitik, masalah rantai pasokan, dan semikonduktor dapat menjadi pemicu inflasi. 
 
Faktor-faktor ini kemudian diperkuat oleh kenaikan harga energi, yang di masa depan diprediksi akan didorong oleh harga CO2.
 
 
Tidak hanya itu, inflasi hijau juga dapat terjadi akibat upaya untuk mereduksi penggunaan bahan bakar fosil dengan menetapkan harga yang lebih tinggi. 
 
Langkah-langkah ini dapat menyebabkan kenaikan harga energi yang berbahan bakar fosil, yang pada akhirnya akan memberikan tekanan tambahan pada tingkat inflasi.
 
Sementara Gibran dan Mahfud MD saling berdebat, isu inflasi hijau semakin menjadi sorotan utama dalam agenda politik, memunculkan pertanyaan mengenai strategi pengendalian inflasi hijau di masa depan.
 
Sebelum itu, mari kita bahas mengenai Green Inflation dan bagaimana dampaknya bagi suatu negara.
 
Pengertian Green Inflation 
Green inflation adalah istilah yang digunakan untuk menyebut peningkatan harga barang dan jasa yang terkait dengan upaya keberlanjutan dan lingkungan. 
 
Fenomena ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang berfokus pada praktik ramah lingkungan dan keberlanjutan.
 
Pertumbuhan green inflation sering kali terkait dengan adopsi teknologi hijau, investasi dalam energi terbarukan, dan pergeseran menuju praktik bisnis yang lebih berkelanjutan. 
 
 
Dampak Green Inflation 
Meskipun tujuan dari green inflation adalah menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan, namun dampaknya dapat dirasakan dalam beberapa aspek, antara lain:
 
1. Biaya Transisi
Proses menuju ekonomi hijau seringkali membutuhkan investasi besar dalam teknologi baru dan infrastruktur ramah lingkungan. 
 
Biaya transisi ini dapat memberikan tekanan pada harga barang dan jasa, menciptakan green inflation.
 
2. Kenaikan Harga Energi
Pergeseran dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan dapat menyebabkan fluktuasi harga energi. 
 
Meskipun energi terbarukan menjadi lebih terjangkau seiring waktu, awalnya peralihan ini dapat memicu kenaikan harga energi.
 
3. Biaya Produksi Lebih Tinggi
Bisnis yang beralih ke praktik produksi yang lebih berkelanjutan mungkin menghadapi biaya produksi yang lebih tinggi. 
 
Hal ini dapat tercermin dalam harga produk yang dihasilkan, memberikan kontribusi terhadap green inflation.
 
 
4. Perubahan Kebijakan Pemerintah Peningkatan regulasi dan insentif pemerintah untuk mendukung keberlanjutan dapat memengaruhi harga barang dan jasa. 
 
Meskipun tujuannya positif, perubahan kebijakan dapat menciptakan fluktuasi ekonomi.
 
5. Inovasi dan Kualitas
Meskipun dapat menyebabkan kenaikan harga, green inflation juga dapat mendorong inovasi dan peningkatan kualitas produk. 
 
Konsumen yang semakin peduli terhadap lingkungan mungkin lebih cenderung memilih produk dan layanan yang berfokus pada keberlanjutan, meskipun dengan harga yang lebih tinggi.
 
Dengan memahami dampak green inflation, stakeholders dapat bekerja sama untuk mengelola transisi ke ekonomi yang lebih berkelanjutan tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi. 
 
 
Kesadaran akan Green Inflation ini dapat membantu menciptakan solusi yang mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: economic-research.bnpparibas.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x