Misalnya, kamu melamar di bidang IT (Information and Technology) atau komputer, maka kamu harus memiliki skill yang relevan dengan itu seperti coding atau web programmer.
Perusahaan akan melihat sejauh mana skill kamu dan kontribusi kamu untuk perusahaan.
Begitu juga ketika kamu memiliki kemampuan menggambar atau desain, kamu bisa memilih pekerjaan yang sesuai dengan bidang kamu seperti desain grafis atau desain interior.
Baca Juga: Tips Membuat Curriculum Vitae yang Sederhana tapi Ampuh: Siap-siap Dapat Panggilan Interview!
4. Tidak Menjelaskan Job Desk Kerja
Kesalahan ini banyak dilakukan oleh fresh graduate, hanya mencantumkan list pekerjaan atau magang yang pernah diikuti, namun tidak menjelaskan tugas atau job desk yang pernah dikerjakan.
Perusahaan akan menganggap kamu hanya iseng mencantumkan pengalaman kerja tersebut dan tidak benar-benar melakukan kontribusi apapun dalam pekerjaanmu.
5. Tidak Menyertakan Portofolio Karya
Memang ada beberapa perusahaan yang tidak meminta portofolio kamu. Namun, jika kamu mencantumkan CV beserta portofolio karyamu, maka perusahaan akan mempertimbangkan mu untuk menjadi karyawan.
Peluang kamu diterima juga lebih besar. Portofolio ini berisi project apa saja yang sebelumnya sudah pernah kamu kerjakan (diutamakan project klien real) dan apa problem solving yang kamu lakukan untuk klien.