Update Perkiraan Waktu Gerhana Matahari Cincin di Beberapa Wilayah Indonesia

- 17 Juni 2020, 08:16 WIB
PENAMPAKAN Gerhana Matahari Cincin.*
PENAMPAKAN Gerhana Matahari Cincin.* /BMKG

Baca Juga: Dianggap Tak Mewakili Keberagaman, Maskot Pilkada Tangsel Disoal

Cerita Rakyat Tentang Gerhana

Namun, di pulau Jawa ada kisah cerita rakyat yang diceritakan turun menurun mengenai Gerhana Matahari yang cukup terkenal. Dalam cerita tersebut memuat kisah sang raksasa bernama Rahu atau Kala Rahu yang menelan matahari dan bulan sebagai wujud kebencian Rahu kepada dewa Matahari dan dewa Bulan. 

Cerita, hikayat, legenda hingga mitos tentang gerhana matahari dan gerhana bulan, tentu banyak dimiliki oleh di hampir setiap belahan bumi. 

Baca Juga: Akan Dilakukan Lebih Maksimal, PSBB Tangerang Raya Diperpanjang Hingga 28 Juni 2020

Dalam cerita rakyat Jawa, dikisahkan Rahu adalah raksasa atau masyarakat Jawa menyebutnya sebagai Buto yang lahir dari pernikahan Dewi Sinhika dan Maharsi Kasyapa.

Rahu dengan Bathara Wisnu adalah satu ayah beda ibu. Dari hasil pernikahannya dengan Maharsi Kasyapa, Dewi Sinhika memiliki 4 orang putra yakni Sucandra, Candrahantri, Candrapramardana dan yang terakhir adalah Rahu.
Rahu sangat benci sekali dengan Bathara Surya (Dewa Matahari) dan Bathara Soma(Dewa Bulan).

Saking bencinya tak jarang Matahari dan Bulan sering dimakan Rahu yang telah abadi dengan bentuk berupa kepala raksasa.

Baca Juga: Daftar Harga Motor Honda Cub Dan Matic Terbaru 2020 OTR DKI Jakarta

Kebencian Rahu terhadap kedua dewa tersebut berawal dari pengaduan keduanya kepada dewa wisnu yang menyebabkan leher rahu terpotong dan abadi dengan hanya memiliki kepala saja tanpa badan maupun kaki tangan.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: kafeastronomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah