Sri Mulyani : Ekonomi Syariah Harus Berkontribusi Pulihkan RI

- 6 April 2021, 17:35 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati. /Dok. kemenkeu.go.id/Bayu

ZONABANTEN.com - Demi meningkatkan perekonomian di tanah air karena dilanda pandemi COVID-19, tentunya perlu peran serta dari berbagai sektor usaha.

Untuk itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan ekonomi dan keuangan syariah harus berkontribusi dalam memulihkan kondisi Indonesia yang tertekan akibat krisis pandemi COVID-19 baik dari sisi sosial dan ekonomi.

“Ekonomi dan keuangan syariah itu penting tapi tidak terpisah pada keseluruhan ekonomi, tidak eksklusif. Harus dipikirkan bagaimana kontribusi ekonomi syariah dalam pemulihan kita,” katanya .

Baca Juga: Penyederhanaan Birokrasi, Pemkot Tangsel Petakan Pejabat Administrasi 

Menurut Sri Mulyani, Islam sangat menjunjung tinggi azas keadilan, transparansi, dan ikhtiar yang maksimal, hal itu bisa menjadi pendorong pemulihan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, berbagai azas tersebut sangat cocok untuk mendorong pemulihan dan mengeluarkan Indonesia dari middle income trap seperti perbaikan tata kelola menjadi lebih baik.

“Salah satunya adalah tata kelola yang buruk. Itu menjadi salah satu solusi dari value ekonomi syariah,” ujarnya.

Baca Juga: Wow! Golkar Targetkan Menang Pilpres, Pilkada, dan Pileg di Sumbar 2024 

Kemudian azas ekonomi syariah seperti menjunjung tinggi kepedulian juga dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Kalau masalah SDM kita diminta selalu caring kepada semua. Investasi SDM itu penting sekali, tidak boleh ada masyarakat yang tertinggal. Ini cocok di dalam middle income trap,” jelasnya.

Tidak hanya itu aspek ekonomi syariah lainnya seperti wakaf dan zakat juga mampu menjadi wadah sinergi untuk menyalurkan bantuan sosial sehingga dampaknya dalam membantu kelompok miskin menjadi lebih efektif.

Baca Juga: Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 tentang Penggunaan GeNose C19, dan Cara Mengikuti Tesnya 

“Itu menurut saya merupakan isu penting,” tegasnya.

Bahkan dia menegaskan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Indonesia harus turut berkontribusi dalam memperbaiki berbagai kebijakan di Indonesia dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi.

“IAEI harus juga bisa melihat fenomena (pandemi) ini baik dari tantangan dan dampaknya ke kebijakan ekonomi yang memiliki implikasi bagi kita semua,” katanya.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah