Pesawat tersebut dikabarkan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, empat menit setelah lepas landas. Pesawat tersebut diduga jatuh akibat stall atau kehilangan daya angkat badan pesawat yang mengakibatkan pesawat jatuh secara drastis dari ketinggian.
Mayjen TNI (Mar) Bambang Suryo Aji, Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Basarnas pada konferensi pers di lobi Kantor Pusat Basarnas menyampaikan bahwa begitu tim mendapat informasi terkait hilang kontak tersebut, mereka langsung koordinasi dengan stakeholder terkait dan menggerakan tim SAR bersama Potensi SAR ke lokasi yang diduga pesawat tersebut hilang kontak, yaitu antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Baca Juga: Joe Biden Dilantik Sebagai Presiden Amerika Serikat yang Baru, Begini Jalannya Pelantikan
Selanjutnya, posko operasi SAR juga tengah didirikan di JICT 2 Tanjung Priok. Basarnas sendiri telah mengerahkan personel dari Kantor Pusat dan Kantor SAR Jakarta.
Alat utama (alut) yang bergerak ke lokasi diantaranya KN SAR Wisnu Jakarta, KN SAR Karna Pangkalpinang, dan KN SAR Basudewa Lampung.
Seluruh kapal tersebut dilengkapi peralatan visual baik permukaan laut maupun bawah laut. Selain itu, Basarnas juga akan menggerakan alat utama udara untuk melaksanakan pencarian dari udara.***