Kenapa Hasil Kongres Pemuda ll Dinamakan Sumpah Pemuda? Ini Alasan dan Jejak Sejarahnya

28 Oktober 2023, 10:40 WIB
Jejak sejarah penamaan Sumpah Pemuda /@remote.sejarah/TikTok

ZONABANTEN.com - Hari Sumpah Pemuda adalah momen penting dalam sejarah Indonesia yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 28 Oktober. Hari Sumpah Pemuda mengingatkan kita pada tekad pemuda Indonesia untuk bersatu dan berjuang dalam memperjuangkan kemerdekaan negara. Sejarah awal Sumpah Pemuda dimulai pada tahun 1928, pemuda dari berbagai organisasi pemuda di seluruh Indonesia berkumpul di Jakarta untuk merayakan Kongres Pemuda II. Kongres ini diadakan dengan tujuan yang jelas yaitu untuk menyatukan pemuda-pemuda Indonesia dalam semangat persatuan dan perjuangan melawan penjajahan.

Salah satu momen paling bersejarah dari Kongres Pemuda II adalah saat pemuda-pemuda ini mengucapkan sumpah bersama.

Dalam sumpah ini, mereka berjanji untuk bersatu, tidak terpisah oleh sekat-sekat perbedaan, dan siap untuk berjuang demi kemerdekaan Indonesia

Ikrar tersebut yang kemudian dinamakan Sumpah Pemuda. Sumpah ini mencerminkan semangat perjuangan, patriotisme, dan persatuan yang menjadi landasan bagi gerakan kemerdekaan Indonesia.

Hari Sumpah Pemuda adalah pengingat bahwa pemuda merupakan kekuatan besar dalam membentuk masa depan negara.

Mereka adalah agen perubahan yang berani, inovatif, dan bersemangat dalam memperjuangkan cita-cita bangsa.

Baca Juga: Isi Teks Sumpah Pemuda Beserta Sejarah, Makna, dan Siapa Saja Pencetusnya

Hari Sumpah Pemuda juga memperingati peran besar para pemuda dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah.

Selain mengenang sejarah, Hari Sumpah Pemuda juga mencerminkan pesan penting tentang persatuan.

Ini adalah hari di mana kita diingatkan bahwa, terlepas dari perbedaan suku, agama, budaya, dan latar belakang lainnya, kita semua adalah bagian dari bangsa Indonesia yang satu.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda sering kali diisi dengan berbagai kegiatan seperti upacara bendera, diskusi, lomba-lomba, dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

Ini adalah kesempatan bagi generasi muda Indonesia untuk merayakan warisan perjuangan dan meneruskan semangat persatuan serta perjuangan yang diwariskan oleh pemuda-pemuda pada tahun 1928.

Hari Sumpah Pemuda adalah hari yang mengingatkan kita akan pentingnya persatuan, semangat perjuangan, dan peran penting pemuda dalam membentuk masa depan bangsa.

Ini adalah momen untuk merenungkan nilai-nilai ini dan untuk merayakan semangat perjuangan yang telah membawa Indonesia ke jalan menuju kemerdekaan.

Sejarah Sumpah Pemuda 

Pada awal abad ke-20, Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Baca Juga: 28 Oktober Diperingati Sebagai Hari Sumpah Pemuda, Berikut Sejarah, Makna, dan Tokoh yang Terlibat

Para pemuda di seluruh nusantara mulai merasa gelisah dengan kondisi tersebut. Mereka menyadari pentingnya persatuan dalam melawan penjajah Belanda.

Hari Sumpah Pemuda memiliki akar sejarahnya pada tahun 1928, ketika Kongres Pemuda II diadakan di Jakarta.

Kongres ini merupakan pertemuan penting bagi perwakilan berbagai organisasi pemuda dari seluruh Nusantara.

Para pemuda yang hadir pada kongres ini memiliki satu tujuan besar yaitu untuk mempersatukan perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.

Pada tanggal 28 Oktober 1928, dalam Kongres Pemuda II, para pemuda yang hadir mengucapkan Sumpah Pemuda.

Sumpah ini merupakan tekad untuk bersatu dalam semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Pemuda-pemuda ini berkomitmen untuk mengutamakan kebangsaan di atas perbedaan suku, agama, dan ras. Sumpah ini menjadi tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Puncak dari Kongres Pemuda II terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada hari itu, pemuda-pemuda yang hadir menyampaikan Sumpah Pemuda, yang berbunyi:

Pertama: "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia".

Baca Juga: Sejarah Ditetapkannya Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Ketahui Proses Perumusan Naskah Sumpah Pemuda

Kedua: "Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia".

Ketiga: "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".

Sumpah ini merupakan tekad para pemuda untuk bersatu dalam semangat persatuan dan kesatuan, mengutamakan kebangsaan di atas perbedaan suku, agama, dan ras.

Sumpah Pemuda menandai komitmen para pemuda untuk memperjuangkan kemerdekaan.

Jejak Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua pada 27-28 Oktober 1928 berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia.

Kongres bertujuan memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia yang telah tumbuh di dalam benak dan sanubari pemuda-pemudi.

Sebelum kongres digelar, para pemuda mengadakan pertemuan terlebih dahulu pada 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928.

Mereka membahas tentang pembentukan panitia, susunan acara kongres, waktu, tempat, dan biaya.

Baca Juga: Mengenal Tokoh-tokoh Perempuan Dibalik Lahirnya Sumpah Pemuda

Kemudian, pertemuan menyepakati bahwa Kongres Pemuda Kedua akan diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di tiga lokasi, yaitu gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat No. 106).

Keseluruhan biaya akan ditanggung oleh organisasi-organisasi yang menghadiri kongres serta sumbangan sukarela.

Selain itu, pertemuan juga menyepakati pembentukan kepanitiaan kongres dengan susunan sebagai berikut:

- Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)

- Wakil Ketua: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

- Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)

- Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)

- Pembantu I: Johan Mahmud Tjaja (Jong Islamieten Bond)

- Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)

Baca Juga: Mengulas Kembali Sejarah Hari Sumpah Pemuda, Perumusan Naskahnya Dilakukan di Rapat dan Gedung yang Berbeda

- Pembantu III: R.C.L. Sendoek (Jong Celebes)

- Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)

- Pembantu V: Mohammad Rochjani Su’ud (Pemoeda Kaoem Betawi).

1. Rapat Pertama, Gedung Katholieke Jongenlingen Bond 

“Perceraiberaian itu wajiblah diperangi, agar kita bisa bersatu” (Sambutan Sugondo Djojopuspito dalam pembukaan kongres)

Rapat pertama, Sabtu malam, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Ketua Kongres, Sugondo Djojopuspito, memberi sambutan.

Ia berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Mohammad Yamin menguraikan tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

2. Rapat Kedua, Gedung OOST-JAVA BIOSCOOP

Baca Juga: 7 Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022, Download di Sini dan Jadikan Unggahan di Media Sosial

“Di Indonesia ini, mesti lebih banyak perubahan-perubahannya dalam segala apapun juga. Kita harus membuang jauh-jauh itu tabiat mempermanja anak-anak kita” (Poernomowoelan)

Rapat kedua, Minggu pagi, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.

Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

3. Rapat Ketiga, Gedung INDONESISCHE CLUBGEBOUW

“Pramuka tanpa semangat kebangsaan bukanlah Pramuka…” (Theo Pangemanan)

Rapat ketiga, Minggu sore, 28 Oktober 1928, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Kemudian, Ramelan mengemukakan tentang gerakan kepanduan yang tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Theo Pangemanan menyampaikan bahwa pandu sejati adalah pandu berdasarkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air Indonesia.

Alasan Mengapa Hasil Kongres Pemuda ll Dinamakan Sumpah Pemuda?

Baca Juga: 5 Kalimat Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda 2022, Bagikan dan Jadikan Ide Caption di Media Sosial

Kongres Pemuda II diadakan pada tanggal 28-30 Oktober 1928 di Jakarta, Indonesia. Pemuda dari berbagai daerah berkumpul dalam kongres ini untuk menyatukan tekad dan semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Nama "Sumpah Pemuda" berasal dari sumpah yang diucapkan oleh para peserta kongres. Sumpah Pemuda terdiri dari tiga butir, yang menyatakan tekad untuk:

1. Satu Tanah Air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Bahasa Indonesia.

2. Membangun Bangsa yang adil dan makmur.

3. Berdasarkan Pancasila, yang merupakan dasar negara Indonesia.

Sumpah Pemuda menjadi simbol persatuan dan semangat perjuangan pemuda Indonesia dalam menghadapi penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan.

Nama "Sumpah Pemuda" dipilih untuk menggambarkan tekad dan kesatuan para pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Istilah "Sumpah Pemuda" melekat pada keputusan kongres ini. Makna yang terkandung adalah agar pemuda-pemudi Indonesia senantiasa mencintai tanah air Indonesia, menjaga dan merawat persatuan kita sebagai sebuah bangsa, serta menjunjung penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler