Presiden Joko Widodo Soal Regulasi Social Commerce: Terlambat Beberapa Bulan Saja, Efeknya ke Mana-mana

26 September 2023, 10:52 WIB
Presiden Joko Widodo tekankan payung besar regulasi transformasi digital harus lebih holistis /Humas Setkab/Oi/Setkab

ZONABANTEN.com – Presiden Joko Widodo soal regulasi social commerce: terlambat beberapa bulan saja, efeknya ke mana-mana. Pada Senin, 25 September 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tahun 2023, di Istana Negara, Jakarta. Dalam sambutannya, Presiden menekankan bahwa payung besar regulasi terkait transformasi digital harus dibuat lebih holistis.

Baca Juga: UMKM dan Pasar Kena Dampak, Presiden Joko Widodo: E-Commerce Berbasis Media Sosial Akan Dikendalikan

Hal itu dilakukan agar transformasi tersebut dapat menciptakan potensi baru dan tidak menggerus perekonomian yang sudah ada.

“Payung besar regulasi tentang transformasi digital ini memang harus dibuat dengan lebih holistis, dan ini sedang dikerjakan pemerintah agar perkembangan teknologi bisa—yang kita harapkan dan diharapkan oleh masyarakat—mestinya perkembangan teknologi itu bisa menciptakan potensi ekonomi baru, bukan membunuh ekonomi yang sudah ada, bukan menggerus ekonomi yang sudah ada,” terang Presiden.

Regulasi ini diharapkan dapat mengantisipasi pesatnya kemajuan teknologi dan menjadi payung hukum bagi industri yang terdampak, seperti industri kreatif maupun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Menurut keterangan Presiden, pemerintah baru saja memutuskan aturan tentang perniagaan di media sosial atau social commerce yang berdampak besar bagi pelaku UMKM akibat terlambatnya regulasi.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Dukung Hilirisasi Produk UMKM, Dorong Penggunaan Sistem Skor Kredit 

“Tadi baru saja kita rapat terbatas, memutuskan mengenai social media yang digunakan untuk e-commerce. Besok mungkin keluar (regulasinya), karena dampaknya memang sangat dahsyat sekali. Kita terlambat hanya beberapa bulan saja, sudah efeknya ke mana-mana,” kata Presiden.

Menurutnya, perkembangan dunia digital tidak bisa dihentikan. Misalnya saja, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang semakin berkembang menjadi generative artificial intelligence.

“Regulasinya selalu terlambat, peraturannya selalu terlambat, sehingga selalu didahului oleh hal-hal yang baru. Kita belajar yang satu belum selesai, sudah muncul generative artificial intelligence, ini barang apa lagi, yang satu belum selesai kita pelajari AI sekarang ini,” pungkas Presiden Jokowi.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler