Sebuah Masjid Berusia Ratusan Tahun Diubah Otoritas Israel Menjadi Tempat Pesta

19 Juli 2020, 09:55 WIB
Masjid Al Ahmar yang dirubah menjadi Khan Al Ahmar. /

ZONABANTEN.com  -  Setelah pada pekan lalu Majelis Negara Turki kembali memfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid, sebuah kabar mengejutkan datang dari Israel.

Sebuah Masjid Al-Ahmar di Safed yang telah berdiri sejak abad ke 13, telah diubah menjadi sebuah bar sejak 2019 lalu.

Wilayah ini kewenangannya sejak tahun 1948 berada pada otoritas Israel. 

Dikutip dari media Gulf News, salah seorang sejarawan setempat, Dr. Mustafa Abbasi menceritakan sejarah masjid tersebut.

Baca Juga: Masjid Al Akbar Surabaya Laksanakan Shalat Idul Adha dengan Kartu Identitas, Berikut Link Daftarnya

"Masjid Al-Ahmar dibangun pada tahun 1276. Masjid ini memiliki nilai historis dan arsitektur yang langka. Masjid ini digunakan untuk berbagai hal, tetapi bukan sebagai ruang sholat bagi umat Islam," ungkapnya.

Disebutkan Gulf News, bahwa masjid ini diubah menjadi bar dan aula pesta pernikahan oleh perusahaan yang berafiliasi dengan pemerintah Israel, setelah sebelumnya sempat digunakan sebagai gudang pakaian.

Artikel ini telah dimuat sebelumnya di Pikiran Rakyat Bekasi dengan judul Ratusan Tahun Berdiri, Israel Ubah Status Masjid Menjadi Bar dan Tempat Pesta

Baca Juga: Sebelum Keciduk Gara-gara Narkoba, Keket Usaha Cari Jodoh Via Kencan Online

Bahkan surat kabar Al-Quds-Al-Arabi mengatakan bangunan ini pernah menjadi sekolah dan pusat kampanye pemilu partai.

Sementara itu, Sekretaris Safed and Tiberias Islamic, Khair Tabari menjelaskan ia telah mengajukan gugatan untuk meminta fungsinya dikembalikan menjadi masjid dan hingga saat ini masih menunggu keputusan pengadilan Nazaretuh.

"Saya telah menyerahkan dokumen untuk membuktikan kepemilikan umat Islam atas masjid tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Enam Tahun Jadi Presiden, Ini Harta Kekayaan Presiden Jokowi Versi LHKPN KPK

Tabari menambahkan perubahan fungsi masjid tersebut membuatnya terbuka untuk digunakan oleh semua orang, kecuali umat Islam. Oleh karena itu, Ia menyerukan berbagai lembaga politik untuk meningkatkan kerja sama dalam rangka menyelamatkan bangunan masjid dari penyalahgunaan.


Wilayah Safed sendiri merupakan daerah yang pernah dihuni oleh 12 ribu warga Palestina yang kemudian diusir dari rumah mereka oleh pemerintah Israel pada 1948.***(M.Bayu Pratama)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi Gulf News

Terkini

Terpopuler