Jelang Ramadan dan Idulfitri, Pemerintah Kebut Vaksinasi Covid 19

15 Maret 2022, 05:45 WIB
Pemerintah Kebut Vaksinasi Covid-19 /pixabay.com

ZONABANTEN.com - Pemerintah mendorong akselerasi vaksinasi Covid-19 dosis lengkap dan dosis lanjutan atau booster Jelang bulan Ramadan dan Idulfitri.

Akselerasi vaksinasi Covid-19 tersebut terutama bagi kelompok rentan seperti kelompok lanjut usia (lansia) dan penderita komorbid.

Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung kelancaran kegiatan masyarakat pada bulan tersebut.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, “Langkah akselerasi dosis lengkap dan booster diperlukan demi mendukung jalannya kegiatan selama bulan Ramadan dan Idulfitri.”

Baca Juga: Airlangga Hartanto Bungkam Atas Kasusnya, Haris Pertama Berkicau Cari Keadilan

“Kita berharap agar jalannya aktivitas ibadah umat muslim dalam Ramadan dan Idulfitri nanti tetap dapat berjalan maksimal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak terjadi lonjakan kasus,” ujarnya usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Senin 14 Maret 2022.

Pemerintah meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi baik dosis primer maupun dosis lanjutan.

Luhut juga menekan agar masyarakat tidak memilih vaksin karena vaksin yang tersedia sudah teruji keamanan dan efikasinya.

“Ini semua kerja sama kita. Sekali lagi saya imbau, semua kita dari sekarang masih ada dua minggu sebelum bulan puasa untuk kita mempercepat tadi vaksinasi ini dan itu untuk keamanan kita semua juga,” imbuhnya.

Baca Juga: Ingin Aglonema Subur? Cukup Siramkan Larutan Ini, Langsung Banyak Akar

Situasi Pandemi Terus Membaik

Menko Luhut menyatakan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Dalam sepekan terakhir, secara nasional terjadi tren penurunan kasus konfirmasi dan tingkat rawat inap.

“Pemerintah terus memastikan bahwa kondisi penanganan pandemi memberikan dampak yang begitu berarti dengan turunnya tren kasus konfirmasi dan tingkat rawat inap secara nasional. Hari ini misalnya jumlah kasus telah berada di bawah 10 ribu, sementara jumlah kesembuhan lebih dari 39 ribu,” ujarnya.

Koordinator PPKM Jawa-Bali itu menambahkan, jumlah kasus dan tingkat perawatan di rumah sakit di seluruh wilayah Jawa-Bali juga mengalami penurunan signifikan.

Sejalan dengan itu, jumlah kabupaten/kota yang masuk Level 2 berdasarkan asesmen minggu ini juga mengalami peningkatan.

Baca Juga: Aset Milik Doni Salmanan Senilai Rp. 60 Miliar disita Bareskrim Polri

Namun, Luhut mengungkapkan, pemerintah juga memberikan perhatian lebih terhadap penurunan tingkat kematian yang berjalan lambat, terutama di Jawa Tengah.

Hal ini disebabkan banyaknya pasien Covid-19 yang memiliki komorbid dan belum melakukan vaksinasi lengkap.

“Saya mengingatkan bagi masyarakat yang memiliki komorbid atau lansia untuk segera dirawat di rumah sakit jika (terkonfirmasi) positif COVID-19,” imbuhnya.

Selain itu, Menko Marves juga meminta para kepala daerah untuk kembali meningkatkan kapasitas testing dan tracing.

Tidak diberlakukannya tes COVID-19 sebagai syarat bagi pelaku perjalanan, ungkapnya, berdampak pada penurunan jumlah testing.

“Untuk tetap dapat mengidentifikasi kasus dan menghindari potensi lonjakan kasus dengan cepat, pemerintah meminta kepada seluruh daerah untuk kembali memperkuat kapasitas testing dan tracing. Ini berdampak kepada positivity rate kita jadi tinggi,” tandasnya.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler