Antisipasi Pemudik, Pemkab Banyumas Siapkan Ribuan Lokasi Karantina

13 Mei 2020, 07:48 WIB
RUMAH Sakit Pendidikan Universitas Muhammadiyah disiapkan untuk karantina pemudik yang nekat pulang.* /EVIYANTI/PR/

ZONA BANTEN – Walau ada penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah, ternyata tidak menyurutkan niat sebagian orang untuk mudik ke kampung halaman.

Masih banyak warga yang ingin melakukan pulang kampung pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri terutama dari zona merah, membuat pemerintah daerah harus melakukan antisipasi.

Pemerintah Kabupaten Banyumas Jawa Tengah pun, telah mempersiapkan lokasi-lokasi untuk karantina pemudik.

Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengatakan, dalam menghadapi mobilitas penduduk menjelang Lebaran, telah disiapkan 2065 lokasi karantina tersebar di desa dan kelurahan.

Baca Juga: Ahmad Bustomi Gelar Lelang Donasi Untuk Bantu Korban Covid-19

Lokasi karantina ini disiapkan di setiap desa setelah menteri keuangan memberikan lampu hijau penggunaan anggaran desa untuk penanganan pendemi Covid-19.

"Menghadapi segala kemungkinan, setiap desa sudah ada kantong karantina untuk isolasi pemudik. Sampai saat ini sudah ada 2065 titik lokasi karantina yan dibuat mandiri oleh desa," kata Sadewo saat meninjau lokasi karantina yang disiapkan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Selasa 12 Mei 2020, seperti yang dilansir oleh Pikiran-Rakyat.com dalam artikel Jelang Hari Raya Idul Fitri, Ribuan Lokasi Karantina Tampung Pemudik Nekat Pulang di Banyumas

Baca Juga: Miris.! Data Bansos Tak Sesuai, ASN di Serang Dapat JPS Covid-19

Lokasi karantina yang sudah berjalan saat ini adalah di Komplek GOR Satria di Purwokerto

Saat ini kapasitasnya sudah mendekati penuh. Dari kapasitas sebanyak 320 orang saat ini jumlah penghuninya sudah mencapai 297 orang.

"Jumlah pemudik yang datang terus bertambah. Sampai saat ini jumlah penghuninya sudah mencapai 297 orang atau hampir penuh," tambahnya

Diperkirakan jumlah pemudik yang sudah pulang kampung di Banyumas sudah mencapai 50.000. Akan tetapi arus mudik masih terus berlangsung, meski skalanya sudah mulai menurun.

Baca Juga: Jasa Travel Bodong Jadi Solusi Pemudik Nekat Dari Zona Merah

Meski ada larangan untuk mudik akan tetapi masih banyak yang nekat pulang dengan berbagai cara. Diantarnya mudik dengan menggunakan travel ilegal.

Mengenai sumbangan pusat karantina baru dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), yang memanfaatkan bangunan rumah sakit pendididikan UMP. 

Sadewo mengucapkan banyak terima kasih kepada UMP yang mendukung kebijakan Pemkab Banyumas, serta turut membantu masyarakat Banyumas dalam segala situasi,” tuturnya.

Baca Juga: Stan Isakh Meninggal Karena Pneumonia, Judika Ucapkan Dukacitanya

Rektor UMP, Dr Anjar Nugroho mengatakan, gedung yang berlokasi di kampus III Jalan Achmad Dahlan, Kecamatan Kembaran, Banyumas, Jawa Tengah ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap, memiliki pendingin ruangan dan tempat tidur.

Pihaknya juga menyiapkan tim medis serta tenaga keamanan dan tenaga pendukung sarana prasarana.

"Kami berikan Gedung ini ke pemerintah daerah untuk nantinya difungsikan sebagai tempat karantina bagi pemudik yang masih nekat untuk pulang ke kabupaten daerah.

Baca Juga: Diungkap warganet, Kondisi Mirip Covid-19 Ada Dalam Adegan Bajaj Bajuri 17 Tahun Lalu

Kita di sini menyediakan 100 bed untuk pemudik, dengan fasilitas yang sudah ada dan semoga bermanfaat," katanya saat penyerahan peminjaman gedung.

Pihaknya menyiapkan peminjaman gedung beserta sarana dan prasana pendukung serta tim medis. Namun untuk kebutuhan logistik ODP yang masuk karantina tetap ditanggung pemkab.*** (Eviyanti)

 

 

 

Baca Juga: Manchester United di Posisi Terdepan untuk Dapatkan Moussa Dembele

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler