Siap-Siap! Puncak Gelombang Omicron Diprediksi Bakal Serang Indonesia Pertengahan Bulan Depan

28 Januari 2022, 23:00 WIB
Siap-Siap! Puncak Gelombang Omicron Diprediksi Bakal Serang Indonesia Pertengahan Bulan Depan. PIXABAY/Alexandra_Koch /

ZONABANTEN.com - Kasus positif Omicron di Indonesia terus meningkat dalam data kasus Covid-19 nasional beberapa hari terakhir ini.

Peningkatan kasus Omicron di Tanah Air ini tampaknya mulai sesuai dengan perkiraan puncaknya datang pada pertengahan bulan depan, Februari 2022.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemkes), total pasien yang sudah terkonfirmasi Omicron sampai 26 Januari 2022 berjumlah 1.988 orang.

Dari jumlah tersebut, pasien yang sudah sembuh atau selesai dirawat berjumlah 765 orang, dikutip ZONABANTEN.com dari situs Kemkes.go.id.

Baca Juga: Terjadi Lagi! Gempa Bumi Ringan dan Dangkal Guncang Perairan Tenggara Kabupaten Malang, Petang Tadi

Sedangkan total pasien yang dirawat sejak awal kasus Omicron ditemukan pada Desember 2021 sudah mencapai sebanyak 854 pasien.

Jumlah pasien Omicron yang dirawat itu rinciannya adalah pasien asimtomatik 461 orang, gejala ringan 334 orang, serta gejala sedang dan berat 59 orang.

Pemerintah sudah memperkirakan puncak gelombang kenaikan kasus Omicron di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Ini disebut merupakan dampak dari kenaikan kasus Omicron yang terjadi di seluruh dunia, seperti dilaporkan situs Kemkes.go.id pada 17 Januari 2022.

Baca Juga: Durian Menjadi Buah Paling Bergizi dan Miliki Sejuta Manfaat Kesehatan, Simak Informasinya!

Dijelaskan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mayoritas kenaikan kasus Omicron di dunia terjadi sangat cepat dan singkat, antara 35 hingga 65 hari.

"Di Indonesia kita mengidentifikasi kasus pertama pada pertengahan Desember, tapi kasus mulai naiknya di awal Januari," kata Menkes Budi.

"Kita hitung antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi. Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat," ujarnya.

Wilayah DKI Jakarta, serta Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) diperkirakan menjadi daerah pertama yang akan mengalami lonjakan kasus.

Baca Juga: Agensi Umumkan Yoo Bin Oh My Girl (Binnie) Dinyatakan Positif Covid-19

Ini berdasarkan hasil identifikasi Kemkes, di mana mayoritas transmisi lokal varian Omicron terjadi di DKI Jakarta.

Transmisi lokal itu diperkirakan meluas ke wilayah Bodetabek, mengingat semua daerah itu berdekatan dan mobilitas masyarakatnya sangat tinggi.

"Kami juga sampaikan bahwa lebih dari 90 persen transmisi lokal terjadi di DKI Jakarta," ucap Menkes Budi menambahkan.

"Kita harus siapkan DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron, dan kita harus sudah pastikan bisa menangani dengan baik," katanya.

Baca Juga: Izin di Indonesia Hilang, Chevron Laporkan Penurunan Hasil Produksi Kuartal Keempat

Berdasarkan data New All Record Kemkes tanggal 1-22 Januari 2022, jumlah kasus konfirmasi nasional terus meningkat dalam empat minggu terakhir.

Proporsi kasus Omicron didominasi transmisi lokal, bukan lagi oleh pelaku perjalanan luar negeri, dilansir situs Kemkes.go.id pada 24 Januari 2022.

Bahkan, pada 22 Januari 2022 sebanyak 90,1 persen kasus konfirmasi nasional merupakan dampak dari transmisi lokal.

Terkait cepatnya penularan varian Omicron ini, Menkes Budi mengingatkan masyarakat untuk tidak panik dan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Baca Juga: 4 Tradisi Unik Suku Dayak, dari Tari Pergaulan Muda-Mudi hingga Upacara Penghormatan pada Roh

"Yang perlu kita lakukan pertama adalah tidak perlu panik tapi harus terus waspada dan hati-hati karena memang laju penularannya tinggi," katanya.

"Kita perlu memastikan protokol kesehatan tetap berjalan, memakai masker, mencuci tangan, dan mengurangi kerumunan," ucap Menkes Budi lagi.

Harapannya, masyarakat bisa benar-benar siap dalam menghadapi puncak gelombang Omicron yang akan menjadi gelombang ketiga Covid-19.*** 

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler