4 Tradisi Unik Suku Dayak, dari Tari Pergaulan Muda-Mudi hingga Upacara Penghormatan pada Roh

- 28 Januari 2022, 22:06 WIB
4 Tradisi Unik Suku Dayak, dari Tari Pergaulan Muda-Mudi hingga Upacara Penghormatan pada Roh. /Instagram.com/@dayak_sega_official
4 Tradisi Unik Suku Dayak, dari Tari Pergaulan Muda-Mudi hingga Upacara Penghormatan pada Roh. /Instagram.com/@dayak_sega_official /
 
ZONABANTEN.com - Suku Daya ternyata memiliki banyak tradisi unik yang mungkin masih belum diketahui oleh masyarakat umum.
 
Setidaknya ada empat tradisi unik suku Dayak, mulai dari tari pergaulan muda-mudi hingga upacara penghormatan kepada roh.
 
Suku Dayak merupakan suku asli di pedalaman Borneo yang masih bertahan hidup di hutan belantara pulau Kalimantan.
 
Hingga saat ini, suku Dayak masih bisa bisa dijumpai di Kalimantan bagian Barat, Timur, Tengah, Utara dan Selatan.
 
 
Berikut empat tradisi unik suku Dayak yang dikutip ZONABANTEN.com dari Jurnal Soreang dalam artikel berjudul Tradisi Unik Suku Dayak, Nomor 3 Khas Suku yang Tinggal di Kalimantan Ini: 
 
1. Tari pergaulan muda-mudi
 
Suku Dayak di Kalimantan Timur memiliki tarian khusus untuk pergaulan muda-mudi dalam suku mereka. Namanya adalah Tari Gantar.
 
Tari Gantar biasanya ditarikan dalam pergaulan muda-mudi Suku Dayak Benuaq dan Suku Dayak Tunjung yang ada di Kabupaten Kutai Barat.
 
 
Tarian ini menunjukkan ekspresi kegembiraan mereka, dan keramah-tamahan kepada orang lain. Makanya, biasa juga ditarikan saat menyambut tamu.
 
Tari ini juga berfungsi sebagai tari penyambutan untuk orang-orang yang dihormati, atau pahlawan dari medan perang pada masa lalu.
 
Tari Gantar sendiri memiliki tiga jenis tarian. Yaitu, Tari Gantar Rayat, Tari Gantar Busai, serta Tari Gantar Senak dan Kusak.
 
 
2. Memanjangkan telinga
 
Inilah salah satu tradisi unik yang khas dari suku Dayak. Namanya Telingaan Aruu, yang merupakan tradisi adat dengan cara memanjangkan telinga mereka.
 
Suku Dayak menggunakan anting-anting besar berbentuk gelang dari tembaga untuk memanjangkan daun telinga mereka. Biasanya disebut Belaong.
 
Ada dua jenis, yaitu 'hisang semhaa' yang dipakai di sekeliling lubang daun telinga, dan 'hisang kavaat' dipasang pada lubang daun telinga.
 
Namun, memang tidak semua Suku Dayak melakukan tradisi memanjangkan telinga ini. Biasanya, hanya mereka menetap di daerah pedalaman saja.
 
 
Di antaranya, ada masyarakat Dayak Kenyah, Dayak Bahau, Dayak Penan, Dayak Kelabit, Dayak Saban, Dayak Kayaan, Dayak Taman, dan Dayak Punan.
 
3. Kepercayaan suku Dayak
 
Masyarakat suku Dayak memiliki kepercayaan sendiri yang berbeda dengan kebanyakan penduduk Indonesia. Agama mereka itu disebut Kaharingan.
 
Dalam menjalankan kepercayaan Kaharingan, warga suku Dayak juga punya ibadah dan ritualnya sendiri yang tentu saja berbeda dengan agama lain.
 
 
Namun, karena hanya beberapa agama diakui di Tanah Air, penganut Kaharingan banyak digabungkan ke dalam agama Hindu, dan disebut Hindu Kaharingan.
 
Sebagian kecil masyarakat suku Dayak juga beralih dari Kaharingan menjadi penganut agama Buddha seperti yang dipercaya warga Tionghoa.
 
Selain itu, ada pula beberapa suku Dayak yang meyakini agama Islam, setelah menjalani perkawinan dengan suku Melayu di Kalimantan.
 
 
4. Penghormatan pada roh
 
Tradisi unik lainnya dari suku Dayak adalah penghormatan kepada roh. Tradisi ini disebut dengan 'Kwangkey' atau 'Kuangkay'.
 
'Kwangkey' sendiri berasal dari kata 'ke' dan 'angkey'. Kata 'ke' berarti melakukan atau melaksanakan, dan kata 'angkey' berarti bangkai.
 
Kwangkey merupakan upacara kematian adat dalam tradisi suku Dayak Benuaq yang mendiami daerah pedalaman Kalimantan Timur. 
 
 
Upacara kematian adat ini sendiri biasanya dilakukan untuk menghormati dan memuliakan roh para leluhur suku Dayak yang sudah meninggal.
 
Masyarakat suku Dayak berharap roh para leluhur mereka akan mendapatkan kebahagiaan di alam kubur setelah pelaksanaan upacara penghormatan ini.
 
Itulah empat tradisi unik dari suku Dayak yang masih mereka jaga dan lakukan hingga saat ini di pedalaman Kalimantan.***
 
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Jurnal Soreang dengan judul "Tradisi Unik Suku Dayak, Nomor 3 Khas Suku yang Tinggal di Kalimantan Ini".

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Jurnal Soreang


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x