Network
ZONABANTEN.com – Kejadian yang kurang menyenangkan baru saja dialami oleh Pakistan.
Pasalnya, pada Kamis, 10 Maret 2022, terdapat laporan tentang adanya sebuah rudal meluncur jatuh ke salah satu wilayahnya.
Dilansir oleh Reuters, pejabat militer Pakistan pada konferensi pers menyebutkan bahwa pada Kamis sore terlihat sebuah “objek dengan kecepatan tinggi” meluncur dari wilayah utara Kota Sirsa, India, dan kemudian jatuh di wilayah timur Pakistan.
Baca Juga: Korea Utara Kembali Buat Ulah, Unjuk Gigi Rudal Balistik Jelang Pilpres Korea Selatan
Menurut kesaksian angkatan udara Pakistan, benda yang terbang pada ketinggian 40.000 kaki dan dengan kecepatan tiga kali kecepatan suara itu telah masuk hingga 124 km ke ruang udara Pakistan.
Begitu mengetahui asal rudal itu dari India, Kementerian Luar Negeri Pakistan segera memanggil kuasa usaha India untuk melayangkan protes.
Sebab, peluncuran rudal itu telah pelanggaran ruang udara tanpa provokasi dan dapat membahayakan penumpang pesawat maupun warga sipil.
Baca Juga: Rusia Terus Kirim Serangan Udara hingga Sebuah Masjid di Ukraina Ikut Ditembaki
Kemudian, Jumat, 11 Maret 2022, otoritas India pun secara resmi mengakui kebenaran kejadian tersebut.
Dikutip ZONABANTEN dari Reuters, Kementerian Pertahanan India menyatakan, “Pada 9 Maret 2022, saat pemeliharaan rutin, kesalahan teknis terjadi sehingga rudal tak sengaja ditembakkan.”
“Kemudian diketahui bahwa rudal tersebut akhirnya mendarat di daerah Pakistan. Kejadian ini sangat disesalkan, namun sungguh melegakan mengetahui tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut,” lanjutnya.
Kementerian Pertahanan juga mengatakan bahwa pemerintah India akan menanggapi kejadian ini dengan serius dan telah memberikan perintah penyelidikan tingkat tinggi.
Baca Juga: Seorang Wanita Ditangkap Polisi Setelah Anaknya yang Berusia 5 Tahun Ditemukan Tewas
Menurut laporan pemerintah Pakistan, rudal itu tak berhulu ledak dan terjatuh di dekat wilayah timur dari kota Mian Channu, atau sekitar 500 km dari ibu kota Islamabad.
Atas kejadian ini, Pakistan memperingatkan India agar melakukan introspeksi akan bahaya yang bisa saja terjadi dari kelalaian seperti ini dan segera mengambil langkah efektif untuk mencegah kejadian ini terulang kembali di masa depan.
Belum lagi, menurut Moeed Yusuf, Penasihat Keamanan Nasional Pakistan, pengakuan resmi dari India pada tanggal 11 Maret 2022 itu sangatlah tidak bertanggung jawab.
Sebab, mereka tidak langsung melapor ke Islamabad segera setelah rudal tak sengaja diluncurkan.
Baca Juga: Joe Biden Andalkan Influencer TikTok untuk Sebar Informasi Situasi Ukraina dan Rusia
Di Twitter-nya, Yusuf mengatakan kalau kejadian ini juga harus diselidiki lebih dalam lagi untuk memastikan apakah ini benar-benar tidak sengaja atau bukan.
Rudal yang jatuh itu diduga merupakan rudal BrahMos, rudal jelajah serangan darat dengan kemampuan nuklir yang pengembangannya dilakukan oleh India bersama dengan Rusia.
Menurut Asosiasi Pengendalian Senjata yang berbasis di Amerika Serikat, rudal ini memiliki jangkauan antara 300-500 km.
Sehingga, jika mau, rudal ini mampu diluncurkan tepat mengenai Islamabad dari lokasi peluncurannya di wilayah utara India.
Hal ini membuat pejabat Pakistan khawatir akan kemungkinan bila India sudah menyiapkan rudal siap tembak yang diarahkan ke Pakistan dan rudal itu tidak memiliki sistem komando maupun sistem kontrol sebagai bentuk pengamanan.
Baca Juga: Ukraina Menantang Pasukan Rusia, meskipun Mengalami Kemunduran
Ayesha Siddiqa, seorang ahli permasalahan militer dan Asia Selatan, ikut menambahkan opininya via Twitter, “India-Pakistan seharusnya merundingkan tentang mitigasi risikonya. Keduanya sama-sama percaya diri dengan kontrol senjata nuklirnya, tapi bagaimana kalau kejadian seperti ini terjadi lagi dan dengan konsekuensi lebih serius?”
Sebaliknya, Happymon Jacob, profesor studi internasional dari Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi, menganggap cara penanganan kedua belah pihak atas insiden ini sudah baik.
Namun, di Twitter-nya, Happymon juga menambahkan kalau India harus bertanggung jawab dengan memberikan ganti rugi atas rumah-rumah yang rusak di Pakistan akibat rudalnya.***
