Network
ZONABANTEN.com – Konflik berkecamuk di barat laut Kyiv dan kota-kota lain berhasil dikepung dengan ancaman serangan udara Rusia pada Sabtu, 12 Maret 2022. Hal tersebut dapat membahayakan upaya evakuasi penduduk.
Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk mengatakan pemerintah berencana untuk menggunakan koridor kemanusiaan yang disepakati dari kota Mariupol yang terkepung, serta wilayah lainnya di Ukraina.
Namun, gubernur Kyiv mengatakan bahwa pertempuran dan serangan udara Rusia akan terus berlanjut selama upaya evakuasi, sehingga mempersulit dalam mengirimkan bantuan ke Mariupol.
Baca Juga: Joe Biden Andalkan Influencer TikTok untuk Sebar Informasi Situasi Ukraina dan Rusia
PBB mengatakan orang-orang yang terperangkap di Mariupol merasa putus asa.
“Ada laporan tentang penjarahan dan konfrontasi kekerasan di antara warga sipil akibat terbatasnya kebutuhan dasar yang tersisa di kota tersebut,” ujar Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, dikutip ZONABANTEN.com melalui Reuters pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Sebelumnya ada 79 bus evakuasi dan 2 truk yang telah berangkat ke Sumy pada hari Sabtu. Bus dan truk tersebut meninggalkan Zaporizhzhia menuju Mariupol terlihat dalam video yang dirilis oleh wakil kepala administrasi kepresidenan Ukraina.
Setidaknya 1.582 warga sipil di Mariupol telah tewas akibat penembakan Rusia dan blokade selama 12 hari. Tidak ada jumlah korban yang sebenarnya.
Baca Juga: Ukraina Menantang Pasukan Rusia, meskipun Mengalami Kemunduran
