13 Tentara Ukraina Meninggal Setelah Bertahan Melawan Rusia, Kata-Kata Terakhir: “Persetan Dengan Dirimu'

- 25 Februari 2022, 21:43 WIB
Tentara Ukraina meninggal akibat serangan Rusia setelah menolak untuk menyerah
Tentara Ukraina meninggal akibat serangan Rusia setelah menolak untuk menyerah /Pixabay/Defence Imagery

ZONABANTEN.com – Sekitar 13 tentara Ukraina yang bertugas untuk menjaga sebuah pulau di laut hitam dibunuh setelah melontarkan kata kasar terhadap kapal perang Rusia sebagai tanda penolakan untuk menyerah.

Dilansir dari New York Post, para tentara tersebut ditempatkan di Pulau Ular, sebuah pulau kecil di perbatasan tenggara Ukraina ketika dihampiri oleh dua kapal pada hari Kamis.

Setelah kapal tersebut diidentifikasi sebagai milik Rusia, mereka menuntut para tentara asal Ukraina itu untuk menyerah atau mereka akan melepaskan tembakan, menurut rekaman yang diambil saat kejadian.

Baca Juga: Dampak Terhadap Penerbangan Setelah Ditutupnya Wilayah Udara Ukraina

“Ini adalah kapal perang Rusia, saya ulangi. Saya sarankan kalian menyerahkan senjata kalian dan mundur, atau kami akan melepaskan tembakan. Apa kalian mengerti?” ucap pihak Rusia kepada beberapa warga Ukraina tersebut.

Kemudian, salah seorang tentara terdengar berdiskusi dengan salah satu rekannya di dalam klip tersebut.

“Ini dia,” katanya. “Apa aku harus berkata ‘persetan dengan dirimu’?” Sebagai jawaban, seorang tentara lain merespon dengan “Untuk berjaga-jaga”.

Tentara tersebut kemudian membesarkan volume di alat komunikasinya dan menjawab dengan “Kapal perang Rusia, persetan dengan dirimu.”

Baca Juga: Paris Menjadi Tuan Rumah Final Liga Champions, Bos UEFA Memindahkan dari Rusia atas Invansi Vladimir Putin

Diketahui bahwa pulau seluas 42 hektar tersebut kemudian dibombardir dengan senjata laras sebelum dibom dengan pesawat.

Terlihat salah seorang penjaga yang diserang berteriak sebelum jatuh ke tanah ketika peristiwa terjadi dalam sebuah klip.

Tidak ada satupun tentara yang selamat, menurut pejabat. Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa ketigabelas tentara yang menjadi korban akan menerima medali Pahlawan Ukraina anumerta karena aksi mereka dalam mempertahankan pulau tersebut.

“Di Pulau Zmiinyi kami, mempertahankannya sampai akhir, semua penjaga perbatasan tewas dengan heroik,” kata Zelensky. “Tapi [mereka] tidak menyerah.”

Baca Juga: Terkait Krisis Ukraina, FAA Memperluas Zona Larangan Terbang Sampai Ukraina, Belarus dan Sebagian Rusia

"Semoga kenangan akan mereka yang memberikan hidup mereka untuk Ukraina hidup selamanya," tambahnya kembali.

Dipercayai bahwa Pulau Ular, yang dikenal juga dengan nama Pulau Zmiinyi, kini telah diduduki oleh Rusia. Layanan perbatasan Ukraina telah kehilangan komunikasi dengan para tentara semenjak Kamis lalu.

Daerah tersebut telah menjadi subyek sengketa wilayah antara Ukraina dan Rumania, yang juga terletak di dekat pulau itu.***

Editor: Siti Fatimah Adri

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah