Update Covid-19 Global: Kenaikan Pasien Lansia di Jepang Buat Tenaga Kesehatan Kewalahan

- 15 Februari 2022, 19:28 WIB
Update Covid-19 Global: Kenaikan Pasien Lansia di Jepang Buat Tenaga Kesehatan Kewalahan
Update Covid-19 Global: Kenaikan Pasien Lansia di Jepang Buat Tenaga Kesehatan Kewalahan /Pixabay/Helena Jankocova

ZONABANTEN.com – Bertambahnya pasien positif Covid-19 berusia lanjut di Jepang membuat tenaga kesehatan dari seluruh rumah sakit yang ada di negeri sakura itu kewalahan.

Dilaporkan oleh Asahi, selain jumlah pasien lansia yang terinfeksi virus mengalami peningkatan.

Hambatan ini terjadi akibat kekurangan tenaga kesehatan yang tersedia untuk merawat masyarakat penderita Covid.

Dibandingkan dengan gelombang ke 5 wabah virus Corona, kasur yang disediakan untuk rawat inap pasien positif di rumah sakit ada lebih banyak pada gelombang ke 6 saat ini.

Baca Juga: Asal-usul dari nama 'YouTube,' Platform Berbagi Video Terbesar di Dunia

Jumlah pasien positif bergejala serius di beberapa daerah pun mengalami penurunan, walaupun daerah metropolitan Ibukota Tokyo malah melaporkan yang sebaliknya.

Pada laporan tanggal 14 Februari 2022 kemarin, pemerintah Tokyo mengabarkan ada total 74 pasien positif Covid bergejala serius di daerah mereka.

Semua 74 pasien tersebut menggunakan alat bantu pernafasan seperti ventilator hingga perangkat bernama ‘ECMO’.

Selain itu, varian Omicron yang terkenal akan penyebarannya yang cepat dianggap menyebabkan masalah di Jepang.

Baca Juga: Bansos PKH: Tujuan, Kriteria Penerima, Indeks dan Faktor Penimbang Bantuan, Terangkum di Sini!

Di rumah sakit Universitas Kesehatan dan Kesejahteraan Narita, prefektur Chiba, Jepang, kini tersedia sebanyak sekitar 71 unit kasur untuk pasien Covid yang dirawat inap.

Per 9 Februari 2022 kemarin, sebanyak 24 unit atau 80 persen, dari 30 pasien positif yang dirawat disana berusia sekitar 70 tahun. Beberapa diantara mereka dilaporkan menderita pneumonia.

Sebanyak 20 persen atau 6 orang pasien positif memerlukan bantuan oksigen untuk dapat bernafas dengan baik karena tingkat saturasi oksigen darah mereka hanya 93 persen dan kebawah.

Baca Juga: Hakim Putuskan Biaya Restitusi Korban Herry Wiryawan dibebankan ke KPPPA

Diantara pasien positif berusia lanjut, ada 20 orang yang tidak dapat bergerak dari kasur mereka seorang diri. 

Para pasien ini memerlukan setidaknya 2 orang perawat untuk membantu memberi makan, mengganti popok, membersihkan diri mereka.

Rata-rata, seorang perawat bisa merawat sebanyak 6 orang pasien positif berusia lanjut di RS Universitas Kesehatan dan Kesejahteraan Narita.

“Setiap hari kami berdebat mengenai berapa banyak pasien yang dapat kita terima setiap harinya. Namun kini, kami merasa dipenuhi oleh pasien," kata wakil direktur rumah sakit tersebut, Kenji Tsushima.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Bar yang Tetap Buka di Jepang Mengalami Kesulitan Finansial

“Ada banyak pasien yang sangat memerlukan perawatan. Sehingga para perawat kewalahan dan merasa bahwa mereka sudah mencapai batas kemampuan," lanjut Tsushima.

Penyebab dari tingginya angka pasien positif berusia lanjut adalah penyebaran virus yang cepat di panti perawatan lansia serta fasilitas lainnya.

Para pasien berusia lanjut memerlukan perawatan dan penanganan rehabilitasi yang sangat baik hingga mereka dapat pulih dan dipulangkan kembali ke rumah perawatan mereka.

“Kami mengantisipasi kenaikan angka pasien positif berusia lanjut karena gejala yang memburuk tak dapat dihentikan dengan mudah, bahkan walaupun mereka sudah menerima vaksin," tambah Tsushima.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Asahi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah