Rusa di New York Terinfeksi Omicron, Ahli: Mutasi Virus Bisa Menyebar ke Manusia

- 9 Februari 2022, 09:50 WIB
Ahli ungkapkan rusa jenis ekor putih terkonfirmasi virus Omicron dan jika bermutasi bisa berpotensi menyebar ke manusia.
Ahli ungkapkan rusa jenis ekor putih terkonfirmasi virus Omicron dan jika bermutasi bisa berpotensi menyebar ke manusia. /Pexels/Aaron J Hill

ZONABANTEN.com- Rusa jenis ekor putih di Staten Island, New York, Amerika Serikat terkonfirmasi membawa varian Omicron menandai pertama kalinya varian tersebut dilaporkan pada hewan liar.

Varian yang diketahui sangat menular ini menambah temuan bahwa semakin banyak bukti jika rusa berekor putih mudah terinfeksi oleh virus.

Antara pertengahan Desember 2021 dan akhir Januari 2022 mereka mengumpulkan sampel darah dari 131 rusa yang ditangkap, serta usap hidung dan tonsil dari sebagian kecil hewan.

Baca Juga: Pengakuan Pasien Omicron: Sakit Banget, Kepala Pusing Mau Pecah, Dunia Berubah, Masih Anggap Enteng?

Pengujian PCR swab dari 68 rusa juga mengungkapkan bahwa tujuh hewan secara aktif terinfeksi virus pada saat pengambilan sampel.

Tes PCR juga mengungkapkan bahwa sampel virus dari ketujuh rusa memiliki pola mutasi yang menunjukkan varian Omicron.

Hasil dari tes kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran bahwa rusa di seluruh Amerika Serikat yang berada di dekat manusia dapat menjadi pembawa virus dan sumber potensial varian baru.

Departemen Pertanian Amerika Serikat telah mengonfirmasi infeksi pada rusa di 13 negara bagian tambahan yakni Arkansas, Illinois, Kansas, Maine, Massachusetts, Minnesota, New Jersey, New York, North Carolina, Oklahoma, Pennsylvania, Tennessee dan Virginia.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Berapa Lama Omicron Bertahan di Permukaan Kulit dan Plastik?

Melansir dari New York Times, penelitian menunjukkan bahwa rusa telah terinfeksi virus dari manusia dan kemudian menyebarkannya ke rusa lain.

Namun sampai sejauh ini penelitian menunjukan belum ada bukti bahwa hewan tersebut bisa menularkannya kembali ke manusia.

Tetapi hal yang perlu diwaspadai adalah penyebaran virus dalam jangka panjang dan meluas pada rusa akan memberikan lebih banyak kesempatan kepada virus untuk bermutasi dan berpotensi memunculkan varian baru yang dapat menyebar ke manusia atau spesies hewan lain.

“Sirkulasi virus pada rusa memberikan peluang untuk beradaptasi dan berevolusi dan kemungkinan besar akan kembali dan menghantui kita di masa depan,” ujar Vivek Kapur, ahli Mikrobiologi Veteriner di Penn State University.

Baca Juga: Perketat Keamanan, Situs Pornografi di Inggris Akan Periksa Usia Pengguna Melalui Kartu Kredit

“Anda dapat membayangkan ini bisa menjadi siklus rusa yang tidak pernah berakhir dan terus-menerus menyebarkan virus di antara mereka sendiri dan mengambil varian baru,” kata Suresh Kuchipudi, ahli mikrobiologi veteriner di Penn State yang memimpin tim peneliti.

Hampir 15% rusa yang sudah terkonfirmasi Omicron memiliki antibodi terhadap virus dalam darah mereka dan para peneliti menemukan bahwa rusa-rusa tersebut sudah pernah terinfeksi sebelumnya.

Ahli menyimpulkan Omicron mampu menghindari beberapa pertahanan sistem kekebalan pada manusia maupun rusa karena yang pernah terinfeksi sebelumnya kemungkinan rentan terinfeksi kembali.

“Ini mengecewakan tetapi tidak mengejutkan,” kata Dr. Scott Weese, dokter hewan penyakit menular di University of Guelph di Ontario.

Baca Juga: Sebaran Corona Meningkat, Kesaksian Penderita Varian Omicron: Pas Kena Kenapa Sakit Banget?

“Omicron ada di mana-mana,” tutur Dr. Samira Mubareka, ahli virus di Sunnybrook Research Institute dan University of Toronto.

Para peneliti sekarang telah mengurutkan empat dari tujuh sampel tersebut yang terinfeksi Omicron terinfeksi dari populasi manusia di Kota New York pada bulan Desember yang menyebar dengan cepat.

“Gelombang baru-baru ini meluap,” ucap Dr. Kapur.

Sampai sejauh ini ahli belum mengetahui secara pasti bagaimana manusia menyebarkan virus ke rusa.

Ahli mengatakan manusia kemungkinan dapat menyebarkan virus ke hewan secara langsung melalui memberi makan rusa dengan tangan di taman atau pekarangan, atau secara tidak langsung melalui air limbah dan sampah yang terkontaminasi.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Jepang Sediakan Bantuan Pengurusan Anak dan Perawatan Lansia

Dr. Mubareka menekankan perlunya pengawasan lebih mendalam dari rusa Staten Island untuk menentukan bagaimana varian virus bermutasi, apakah menyebar ke satwa liar lain, dan tingkat penyakit apa yang ditimbulkannya.

Beberapa pertanyaan lain seperti apakah infeksi Delta melindungi rusa agar tidak terinfeksi ulang oleh Delta? Apakah itu melindungi terhadap Omicron? dan Apakah infeksi Omicron melindungi terhadap infeksi varian Delta di masa depan?

“Kami baru dalam menemukan infeksi ini di alam liar dan itulah mengapa kami mengambil data, dan itulah mengapa kami perlu melakukan lebih banyak pengawasan," ujar Kurt Vandegrift, ahli ekologi penyakit di Penn State dan anggota tim peneliti.

Baca Juga: Terungkap! Covid-19 Varian Delta yang Mewabah di Hongkong Ternyata Berasal dari Hewan Hamster

Sementara itu, kata para peneliti, warga New York tidak perlu takut dengan rusa lokal mereka, tetapi menjaga jarak aman dari satwa liar selalu merupakan praktik yang baik.

Para peneliti sebelumnya telah melaporkan bahwa virus itu menyebar luas pada rusa di Iowa pada akhir 2020 dan sebagian Ohio pada awal 2021.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: The New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah