Kritik terhadap sang pangeran di antara anggota keluarga penguasa dilaporkan meningkat. Serangan itu juga memicu kekhawatiran di antara beberapa tokoh keluarga Al Saud yang berkuasa atas kemampuan putra mahkota dalam memimpin.
10. Gelombang baru penahanan
Pada Maret 2020, beberapa media Amerika Serikat melaporkan penahanan dua anggota senior keluarga penguasa Al Saud, Ahmed bin Abdulaziz, dan Mohammed bin Nayef, putra mahkota sebelum disingkirkan Mohammed bin Salman.
The Wall Street Journal melaporkan penyisiran itu meluas hingga mencakup puluhan pejabat kementerian dalam negeri, perwira senior militer, dan lainnya. Mereka semua diduga terlibat dalam mendukung upaya kudeta.
Para analis menyebut penahanan tersebut menandai tindakan keras terbaru oleh Mohammed bin Salman dalam upaya untuk mengkonsolidasikan kekuasaan. Bahkan, ini dinilai langkah yang lebih kejam dan lebih penting dari pada selama ini.
"Saya pikir dia menunjukkan bahwa dia tidak boleh diremehkan. Dia mendekati dengan cara yang jauh lebih keras dan lebih agresif," ucap Roxane Farmanfamaian, dosen politik Timur Tengah di Universitas Cambridge.***