Diketahui, wanita Sudan merupakan kekuatan pendorong saat aksi protes berlangsung.
Pada 2019, wanita Sudan terlibat dalam aksi protes yang berhasil menggulingkan penguasa lama, Omar Al-Bashir dan perjanjian pembagian kekuasaan berikutnya antara jenderal dan warga sipil.
Dan baru-baru ini, mereka terlibat dalam aksi demonstrasi untuk menentang kudeta militer pada Oktober dan kesepakatan bulan lalu untuk mengembalikan Perdana Menteri Abdalla Hamdok.***