"Ini akan menjadi seperti apa pemilihan kita tahun depan. Ini adalah pertempuran untuk fakta. Ketika Anda berada dalam pertempuran untuk fakta, jurnalisme adalah aktivisme." ujar Ressa
Muratov mengatakan dia akan menggunakan kemenangannya untuk membantu jurnalis independen yang menghadapi tekanan yang semakin besar dari pihak berwenang.
Termasuk mereka yang organisasinya dinyatakan sebagai "agen asing", sebuah sebutan bagi organisasi yang mengancam akan membawa lebih banyak pengawasan pemerintah.
Baca Juga: Link Live Streaming Kualifikasi Piala Dunia 2022, Polandia VS San Marino, Prediksi dan Head To Head
"Kami akan menggunakannya untuk menopang jurnalisme Rusia yang telah menghadapi penindasan," ujar Muratov dalam komentar yang dibawa oleh saluran aplikasi perpesanan Rusia.
"Kami akan mencoba membantu orang-orang yang telah ditunjuk sebagai agen, menghadapi penganiayaan dan telah dipaksa keluar dari negara ini."
Menurut Komite Perlindungan Jurnalis, 17 pekerja media tewas di Filipina dalam dekade terakhir dan 23 di Rusia.
Komite Nobel mencatat bahwa sejak peluncuran surat kabar tersebut, enam jurnalisnya telah tewas, di antaranya Anna Politkovskaya, yang meliput konflik berdarah Rusia di Chechnya.
Mantan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev menggunakan sebagian dari hadiah uangnya dari memenangkan Nobel pada tahun 1990 untuk membantu membeli peralatan kantor dan komputer bagi perusahaan yang kini menjadi Novaya Gazeta.***