Tantang Separatis, Tiongkok Latihan Militer di Sekitar Taiwan

- 24 Mei 2024, 12:28 WIB
Kemenlu Tiongkok, Wang Wenbin, mendesak AS untuk berhenti berkomplot dengan Taiwan.
Kemenlu Tiongkok, Wang Wenbin, mendesak AS untuk berhenti berkomplot dengan Taiwan. /ANTARA
ZONABANTEN.com - Pemerintah Tiongkok menyatakan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok akan mengadakan latihan di sekitar Pulau Taiwan untuk menantang separatis kemerdekaan Tiongkok.
 
Dilansir dari Antara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, menyatakan bahwa latihan ini dilaksanakan untuk memperingati dan memprovokasi pihak eksternal. Latihan ini diadakan mulai Kamis, 23 Mei 2024 07.30 waktu setempat di bagian Utara, Timur, Barat, dan Selatan Pulau Taiwan, serta di Kinmen, Matsu, Muqiu, dan Dongyin.
 
Selain itu, latihan ini juga melibatkan patroli kapal dan pesawat terbang, serta operasi terpadu di dalam dan di luar rantai pulau, untuk menguji kemampuan tempur pasukan Tiongkok. Selain itu, Tiongkok juga menutup sisi Selatan Taiwan dengan memperlakukan Zona Identifikasi Udara (Aerial Defense Identification Zone/ADIZ).
 
 
Latihan semacam ini terakhir kali diadakan pada bulan Agustus tahun 2022. Tiongkok melakukan latihan pengepungan pada saat itu untuk mengambil sikap atas kunjungan Ketua Kongres AS, Nancy Pelosi ke Taipei.
 
"Saya perlu menekankan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari wilayah China. Ini adalah fakta berdasarkan sejarah dan 'status quo' yang sebenarnya, dan akan tetap demikian di masa depan. 'Kemerdekaan Taiwan' pasti akan gagal," ujar Wang Wenbin.
 
Menurut Wenbin, Rakyat Tiongkok tidak akan tergoyah dalam membela kedaulatan integritas dan wilayah Tiongkok.
 
"Kami mendesak Amerika Serikat untuk berhenti berkomplot atau mendukung kekuatan separatis 'kemerdekaan Taiwan' dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri China. Segala upaya yang membahayakan kedaulatan nasional dan integritas wilayah China akan ditanggapi dengan tegas," ucap Wenbin.
 
 
Wenbin menegaskan setiap kali separatis kemerdekaan Taiwan menyebabkan kegaduhan, Tiongkok dan seluruh dunia akan memprioritaskan prinsip satu Tiongkok. Latihan ini diadakan selama tiga hari berselang setelah pelantikan William Lai-Ching-te dari Partai Progresif Demokrat.
 
Seperti diketahui, William Lai-Ching-te merupakan seorang Politikus yang sangat aktif menentang kebijakan One China (Satu Tiongkok).Kebijakan ini merupakan kebijakan yang menyatakan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan satu-satunya Tiongkok, dan Taiwan merupakan bagian daripada RRT.
 
Selain itu, pendahulunya Tsai Ing-Wen yang juga merupakan Politikus Partai Progresif Demokrat, menerapkan kebijakan penentangan yang sama. Sejak memimpin Taiwan dari tahun 2016, Tsai Ing-Wen keras menentang kebijakan One China.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah