Seorang Teroris di Auckland Tusuk 3 Pelanggan Supermarket, PM Selandia Baru: Ini Serangan Teror

- 4 September 2021, 10:12 WIB
Ilustrasi teroris di Auckland.
Ilustrasi teroris di Auckland. /Pixabay/TheDigitalWay/

ZONA‌‌‌‌‌‌‌‌‌‌BANTEN.com‌‌—‌‌‌‌ Pihak berwenang Selandia Baru menembak dan membunuh seorang teroris  dalam waktu 60 detik setelah dia melepaskan serangan pisau.

Pihak berwenang sudah sangat curiga terhadap seorang ekstremis yang dipercaya diilhami oleh kelompok Islamic State.

Pihak berwenang mengikutinya dan mampu menghentikan aksinya sebelum lebih banyak korban yang jatuh,

Kejadian yang terjadi pada hari Jumat 3 September 2021 di sebuah supermarket di Auckland itu, melukai enam orang.

Baca Juga: Ketahui Fakta Menarik Dibalik Sejarah Hari Pelanggan Nasional 4 September 2021 

Polisi mengatakan tiga dari pelanggan supermarket dibawa ke rumah sakit Auckland dalam kondisi kritis.

Seorang lainnya dalam kondisi serius, sementara dua lainnya dalam kondisi sedang.

Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru, mengatakan insiden itu adalah serangan teror.

Ardern juga mengatakan pria itu adalah warga negara Sri Lanka yang terinspirasi oleh kelompok Islamic State.

Baca Juga: 6 Manfaat Minum Air Kelapa Muda, Fakta Nomer 6 Jarang Diketahui oleh Banyak Orang! 

Ardern mengatakan dia telah diberitahu secara pribadi tentang pria itu di masa lalu, tetapi sebelumnya tidak ada alasan hukum baginya untuk ditahan.

"Seandainya dia melakukan sesuatu yang memungkinkan kita memasukkannya ke penjara, dia akan dipenjara," ujar Ardern.

Penyerangan terjadi sekitar pukul 14.40 WIB. di supermarket Countdown di kota terbesar di Selandia Baru.

Andrew Coster, seorang Komisaris Polisi, mengatakan tim pengawasan polisi dan kelompok spesialis taktik telah mengikuti pria itu dari rumahnya di pinggiran Glen Eden ke supermarket di New Lynn.

Baca Juga: Selain Song Joong Ki, 5 Artis Korea Ini Juga Menjadi Brand Ambassador Produk Indonesia 

Tetapi sementara mereka memiliki keprihatinan serius tentang pria itu, mereka tidak memiliki alasan khusus untuk berpikir dia merencanakan serangan pada hari Jumat, kata Coster.

Pada awalnya, sepertinya pria itu pergi ke toko untuk berbelanja bahan makanan.

"Dia masuk ke toko, seperti yang dia lakukan sebelumnya. Dia mengambil pisau dari dalam toko," ujar Coster.

"Tim pengawas berada sedekat mungkin dengan dia untuk memantau aktivitasnya." ujar Coster.

Baca Juga: Ketahui Pola Asuh yang Tepat Agar Anak Tidak Stunting, Atalia: Harus Diintervensi! 

Saksi mata mengatakan pria itu berteriak "Allahu akbar", yang berarti Tuhan Maha Besar dan mulai menikam pembeli secara acak, membuat orang berlarian dan berteriak.

Coster mengatakan bahwa ketika keributan dimulai, dua polisi dari kelompok taktik khusus bergegas ke lokasi.

Coster juga mengatakan pria itu menyerang petugas dengan pisau sehingga mereka menembak dan membunuhnya.

Satu video dari pengamat yang diambil dari dalam supermarket merekam suara 10 tembakan yang ditembakkan secara berurutan.

Baca Juga: Sinopsis The Nut Job, Menyentuh! Kisah Persahabatan Tupai dan Tikus Bisu 

Coster mengatakan akan ada pertanyaan tentang apakah polisi bisa bereaksi lebih cepat.

Dia juga mengatakan bahwa pria itu sangat sadar akan pengawasan terus-menerus dan mereka harus berada agak jauh darinya agar bisa efektif.

Ardern mengatakan serangan itu kejam dan tidak masuk akal, dan dia menyesal kejadian itu telah terjadi.

"Apa yang terjadi hari ini sangat tercela. Kejadian itu penuh kebencian. Kejadian itu salah," ujar Ardern.

Baca Juga: Bagus Kahfi Cetak 2 Gol, Jong FC Utrecht Menang Besar dari Tim Belgia 

"Kejadian itu dilakukan oleh individu. Bukan keyakinan, bukan budaya, bukan etnis. Tapi individu yang dicengkeram ideologi yang tidak didukung di sini oleh siapa pun atau komunitas mana pun." ujar Ardern menegaskan.

Ardern mengatakan pria itu pertama kali pindah ke Selandia Baru pada 2011 dan telah dipantau oleh badan keamanan sejak 2016.

Dia mengatakan pihak berwenang yakin dia bertindak sendiri dalam serangan itu.

Ardern mengatakan batasan hukum yang diberlakukan oleh pengadilan Selandia Baru mencegahnya mendiskusikan semua yang dia inginkan tentang kasus ini, tetapi dia berharap batasan itu segera dicabut.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Ini 4 September 2021, Drakor Penthouse 3, Film The Nut Job 

Beberapa pembeli di supermarket mencoba membantu mereka yang terluka dengan mengambil handuk dan popok dan apa pun yang bisa mereka temukan dari rak.

"Untuk semua orang yang ada di sana dan yang menyaksikan peristiwa mengerikan seperti itu, saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan mereka setelahnya," ujar Ardern.

"Tapi terima kasih telah datang membantu mereka yang membutuhkanmu saat mereka membutuhkanmu." ujar Ardern menegaskan.

Auckland saat ini dalam sebuah lockdown yang ketat karena memerangi wabah virus corona.

Baca Juga: Paralimpiade Tokyo: Saptoyoga Purnomo Lolos Final Para-Atletik nomor 200 M 

Sebagian besar bisnis tutup dan orang-orang pada umumnya diizinkan meninggalkan rumah mereka hanya untuk membeli bahan makanan, untuk kebutuhan medis, atau untuk berolahraga.

Pemerintah Sri Lanka menyatakan keterkejutan dan kesedihan atas serangan yang dikaitkan dengan seseorang asal Sri Lanka.

"Sri Lanka mengutuk kekerasan yang tidak masuk akal ini, dan siap bekerja sama dengan pihak berwenang Selandia Baru dengan cara apa pun yang diperlukan," ujar Kementerian Luar Negeri Sri Lanka dalam sebuah pernyataan.

Ideologi ekstremis jarang terjadi di Selandia Baru dan Ardern mengatakan bahwa hanya sejumlah kecil orang yang akan menjadi sasaran pengawasan ketat seperti itu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 4 September 2021: Siap-Siap Naik Jabatan, 3 Zodiak Ini Diprediksi Kedatangan Rezeki Gede! 

Pada 2019, seorang supremasi kulit putih menembak mati jamaah di dua masjid Christchurch, menewaskan 51 orang dan melukai puluhan lainnya.

Setelah mengaku bersalah tahun lalu, Brenton Tarrant dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Pembunuhan tersebut memicu perubahan pada undang-undang senjata di Selandia Baru, yang kini telah melarang jenis senjata semi-otomatis.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: CTV News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah