Bangladesh Pindahkan Lagi Kelompok Kedua Ribuan Muslim Rohingya ke Pulau Rawan Banjir

- 28 Desember 2020, 22:29 WIB
POTRET pengungsi muslim Rohingya.*
POTRET pengungsi muslim Rohingya.* /ANTARA/REUTERS/Danish Siddiqui/aa.

ZONABANTEN.com - Bangladesh mulai memindahkan lagi kelompok kedua pengungsi yang terdiri dari ribuan Muslim Rohingya.

Gelombang kedua para pengungsi yang berjumlah lebih dari 1.600 Muslim Rohingya akan dipindahkan ke pulau rawan banjir.

Mereka akan ditempatkan di pulau kontroversial di Teluk Benggala, meskipun mendapat tantangan dari para aktivis.

Baca Juga: Mahfud MD, Tegaskan Pemerintah Tak Bentuk TGPF Terkait Tewasnya 6 Laskar FPI: Itu Urusan Komnas HAM

Lebih dari 1.600 minoritas Muslim dari Myanmar dibawa ke Bhashan Char awal bulan ini.

Menteri Luar Negeri AK Abdul Momen mengatakan hanya di bawah 1.000 orang dalam kelompok terbaru menuju apa yang dia sebut sebagai "resor indah".

Bus-bus membawa Muslim Rohingya dari kamp-kamp di Cox's Bazar, tempat hampir satu juta pengungsi mencari perlindungan dari kekerasan di negara asalnya, Myanmar.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik per Januari 2021, Hingga 150 Ribu

Mereka selanjutnya akan dibawa ke pelabuhan Chittagong tempat mereka akan dibawa ke pulau tandus dan rawan banjir tersebut.

“Mereka pergi dengan sukarela. Mereka sangat ingin pergi ke Bhashan Char karena mereka telah mendengar dari kerabat mereka, mereka yang telah pergi ke Bhashan Char, bahwa (itu) adalah tempat yang sangat baik,” kata Momen kepada AFP, Senin.

Dia mengklaim pulau itu "100 kali lebih baik" daripada kamp, ​​dan para pengungsi "mengajukan banding" untuk dibawa ke sana.

Baca Juga: Kabar Baik! 34 Ribu Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Sembuh

“Bhashan Char adalah resor yang indah. Ini adalah resor yang luar biasa. Dan begitu ada yang pergi ke sana, mereka akan menyukainya," ujar Momen menambahkan.

Dua pria Rohingya dalam kelompok terakhir mengatakan kepada AFP bahwa mereka akan ke pulau itu dengan sukarela.

Nur Kamal, seorang Rohingya dari kamp pengungsi raksasa Kutupalang, mengatakan bahwa dia akan bersama kerabatnya di Bhashan Char: “Apa gunanya tinggal di sini (di kamp) tanpa mereka?

Baca Juga: Ini Panduan Daftar DTKS Kemensos di dtks.kemensos.go.id Untuk Dapatkan Bansos BST Rp300 Ribu

Serajul Islam mengatakan dia akan pergi secara sukarela, bersama lima anggota keluarganya, meskipun katanya pulau tersebut rawan banjir.

"Cara komunitas internasional menangani masalah kami, saya tidak melihat masa depan di kamp," katanya kepada AFP dari bus yang membawanya ke Chittagong.

“Lebih baik saya pergi dan menjalani sisa hidup saya di sana, di perumahan yang lebih baik. Setidaknya saya tidak perlu memikirkan tentang banjir selama musim hujan dan panas yang tak tertahankan di musim panas.”

Baca Juga: Terungkap, Ini Cara Jamaah Islamiyah Rekrut Teroris Generasi Baru

Diketahui Lebih dari 700.000 pengungsi Muslim Rohingya berlindung di kamp-kamp di Bangladesh pada tahun 2017 setelah tindakan keras mematikan oleh militer Myanmar yang menurut PBB dapat dikatakan sebuah genosida.

Setelah pemindahan pertama pada 4 Desember, beberapa orang Rohingya mengatakan bahwa mereka telah dipukuli dan diintimidasi untuk setuju pindah.

Pemerintah Bangladesh akhirnya ingin menempatkan 100.000 Rohingya di pulau seluas 56 km tersebut, meskipun ada kritik dari kelompok hak asasi karena isolasi Bhashan Char.

Baca Juga: Setelah Rumor Kencan, Video Lama Hasil Tes Psikologis Ravi VIXX Kembali Muncul, Begini Kata Ahli

PBB mengatakan belum terlibat dalam proses tersebut.

“Tuduhan dari dalam komunitas tentang insentif tunai yang ditawarkan kepada keluarga Rohingya untuk pindah ke Bhashan Char serta penggunaan taktik intimidasi membuat proses relokasi dipertanyakan,” kata juru kampanye Amnesty International Asia Selatan Saad Hammadi.

Menteri Luar Negeri Momen mengatakan kritik terhadap kebijakan itu merupakan cerita yang dibuat-buat.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah