Terungkap, Ini Cara Jamaah Islamiyah Rekrut Teroris Generasi Baru

- 28 Desember 2020, 19:29 WIB
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Argo Yuwono dalam konferensi pers di Bareskrim Polri dalam pengungkapan kasus terorisme jaringan Jamaah Islamiyah pada Senin, 28 Desember 2020.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Argo Yuwono dalam konferensi pers di Bareskrim Polri dalam pengungkapan kasus terorisme jaringan Jamaah Islamiyah pada Senin, 28 Desember 2020. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol/

ZONABANTEN.com - Terungkap, Ini Cara Jamaah Islamiyah Rekrut Teroris Baru. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyatakan,
perekrutan anggota Jamaah Islamiyah (JI) khusus generasi muda tersebut merupakan anak-anak santri dengan IQ cerdas dan ranking 1-10 di Pondok Pesantrennya.

Mereka dilatih bergaya militer sampai upaya penyergapan dan perakitan bom.

"Jadi target pimpinan (JI) ini merekrut anak-anak muda (santri) lulusan terbaik dengan ranking 1-10 di beberapa Pondok Pesantren Pulau Jawa dan pulau lainnya. Target itu dilakukan, agar generasi muda ini semakin mudah untuk memahami apa yang didoktrin oleh pemimpinnya,”  ungkap Irjen Argo Yuwono, Senin 28 Desember 2020.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh pelatih kepala Sasana JI di Semarang, Joko Priyono alias Karso. Ia mengaku diamanahkan oleh pemimpinnya untuk merekrut santri dengan IQ terbaik dari beberapa pondok pesantren.

Baca Juga: Ini Rahasia Orang Tionghoa Bisa Kaya dan Sukses, Salah Satunya Pandai Membaca Peluang

Baca Juga: Mengejutkan! Komnas HAM Temukan Sejumlah Bukti Baru di Lokasi Penembakan 6 Laskar FPI

“Saya diamanahkan oleh pimpinan kami Para Wijayanto untuk melatih anggota muda generasi kita (JI). Kita rekrut dari beberapa pondok yang agamanya bagus dan pintar. Targetnya ranking 1-10 di pondok pesantrennya. Karena Mumin (Keagamaannya Bagus) kan lebih mudah dicintai," kata pelatih yang dipanggil Karso ini.

Dalam perjalanannya, menurut Karso ada juga anak-anak dengan nilai kelulusan di ranking 20-10 di ponpesnya.  Hal tersebut tidak terlalu dipermasalahkan oleh kelompoknya. Terpenting, anak-anak generasi muda ini mau melaksanakan pelatihan dan ajaran-ajaran yang telah disiapkan oleh kelompok tersebut.

“Dari lulusan beberapa pondok ini tujuan kita ingin membentuk kepemimpinan masa depan yang memahami realita jihad,” urai Karso.

Halaman:

Editor: Bondan

Sumber: PMJNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah