Taliban Lakukan Pembicaraan dengan Diplomat Uni Eropa dan Amerika Demi Atasi Krisis Kemanusiaan di Afghanistan

17 Februari 2022, 10:38 WIB
Afghanistan Dilanda Krisis Kemanusiaan/Charly_7777/pixabay.com /

ZONABANTEN.com – Taliban telah melaakukan pembicaraan dengan diplomat Uni Eropa dan Amerika Serikat di Doha, Qatar pada Rabu, 16 Februari 2022 kemarin.

Seperti yang dilansir dari Al Jazeera, delegasi Taliban yang dipimpin oleh pejabat Menteri Luar Negeri, Amir Khan Muttaqi melakukan dialog dengan diplomat dari 16 negara Eropa untuk mendiskusikan mengenai pendanaan demi mengatasi krisis kemanusiaan yang parah di Afghanistan.

Diketahui, Taliban telah merebut Afghanistan dari pemerintahan Presiden, Ashraf Ghani setelah kelompok tersebut menggulingkannya pada Agustus 2021.

Baca Juga: Amerika Serikat dan NATO Mengatakan Rusia Bukan Mundur, Hanya Sedang Membangun Pasukan di Dekat Ukraina

Taliban juga diketahui telah membuat banyak kebijakan termasuk pembatasan pada kaum wanita.

Selain itu, krisis kemanusiaan di Afghanistan semakin memburuk dengan 97 persen populasi berisiko tenggelam di bawah garis kemiskinan.

Kemudian dari pertemuan yang dilaksanakan di Doha, Qatar, Taliban mengeluarkan pernyataan bahwa para peserta dari berbagai perwakilan negara berjanji untuk melakukan segala upaya demi kesejahteraan rakyat Afghanistan.

Namun mereka tidak memberikan pernyataan yang spesifik mengenai langkah apa saja yang akan diambil untuk membantu rakyat Afghanistan secara efektif.

Baca Juga: Taliban Sebut Joe Biden Kejam dan Minta Kembalikan Uang Rp100 Triliun untuk Bantu Warga di Afghanistan

Perwakilan khusus UE untuk Afghanistan, Thomas Niklasson mengatakan bahwa Uni Eropa tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan dana sebesar 500 juta euro ke Afghanistan melalui PBB dan organisasi kemanusiaan.

Sementara Joe Biden pada pekan lalu menyatakan terdapat sebanyak 7 miliar dollar cadangan aset Afghanistan yang disimpan di Amerika Serikat.

Rencananya, aset tersebut akan dibagi dua untuk membantu rakyat Afghanistan, sekaligus untuk memberikan kompensasi pada korban serangan 9/11.

Aset tersebut akan disalurkan melalui mekanisme khusus dan tidak melalui departemen pemerintah.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler