Rahasia Daun Kratom: Sejarah, Manfaat, dan Legalitas

- 24 Oktober 2023, 08:35 WIB
Ilustrasi - Seorang petani Kratom asal Kapuas Hulu Harrun sedang memetik daun Kratom yang memiliki nilai ekonomis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
Ilustrasi - Seorang petani Kratom asal Kapuas Hulu Harrun sedang memetik daun Kratom yang memiliki nilai ekonomis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat. /Antara/HP-Teofilusianto Timotius/

Terdapat tiga varietas kratom yang terdiri dari 20 jenis yang tersebar di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Myanmar. Saat ini, budidaya kratom juga dilakukan di negara lain. Populasi terbesar tanaman kratom dapat ditemukan di Indonesia, terutama di Pulau Kalimantan, Sumatera, dan Papua.

Selain itu Kratom juga memiliki sebutan lain di beberapa negara Asia Tenggara di antaranya ketum, kutuk, atau biak-biak di Malaysia, kratom, kadam, atau ithang di Thailand, purik atau ketum di Kalimantan Barat, kedamba atau kedemba di Kalimantan Timur, dan sapat atau sepat di Kalimantan Tengah dan Selatan.

Baca Juga: Sejarah Zionis dan Berdirinya Negara Israel

Morfologi Kratom

Tanaman kratom tumbuh paling baik di wilayah beriklim tropis yang memiliki tingkat kelembapan antara 70%-80% dan tanah yang subur dengan pH antara 5,5-6,5. Kratom tumbuh dari biji yang jatuh dari pohon dan mencapai pertumbuhan yang optimal di tanah alluvial yang kaya mineral dan memiliki kelembapan yang cukup. 

Ukuran tanaman kratom dapat mencapai ketinggian antara 4-9 meter dan lebar 5 meter, bahkan ada yang dapat tumbuh hingga setinggi 15-30 meter. Komponen tanaman kratom meliputi akar, batang, tangkai, daun, bunga, biji, dan buah, masing-masing memiliki karakteristik khas yang membedakannya dari tanaman lain.

Manfaat Kratom

Dibalik polemik legalitasnya, Kratom sejak zaman dahulu sudah banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal oleh orang Indonesia. Berikut beberapa manfaat dari Kratom:

Di Bidang kesehatan

Selama ratusan tahun, masyarakat telah mengonsumsi tanaman kratom dengan berbagai cara. Petani dan buruh sering mengunyah daun kratom segar sebagai stimulan untuk mengatasi kelelahan dan meningkatkan produktivitas kerja.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BDK Pontianak, BNN Sumsel, ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah