ZONABANTEN.com - Sejarah bangsa Yahudi yang dijadikan sebagai matarantai sejarah Yahudi secara formal oleh pemerintah negara Israel didasarkan pada urutan sejarah yang dimulai dari masa Nabi Ibrahim sampai tahun berdirinya negara Israel pada tahun 1948.
Selama 4000 tahun lamanya, yaitu dari abad 20 SM hingga abad 20 M, pengembaraan hidup Yahudi akhirnya eksis kembali menemukan peradabannya, jatidirinya, sebagai bangsa yang pernah menetap, kemudian berpindah-pindah, dan kemudian menetap dengan mendirikan negara Israel di Palestina.
Pendirian negara Israel memicu masalah berkepanjangan antara Israel dan Palestina, karena menurut sejarahnya, tanah Israel tidak lain adalah tanah Kan’an yang kemudian menjadi Palestina. Dengan kata lain, negara Israel didirikan dalam kawasan negeri Palestina. Masalah kedua negara ini kemudian menjadi masalah besar dalam dunia Islam karena menyangkut perebutan wilayah Baitul Maqdis.
Keberhasilan bangsa Israel dalam mendirikan negara pada kawasan yang sudah “bertuan” tidak lepas dari kekuatan gerakan pemikiran dan ideologi yang mem-backup-nya, yaitu Zionisme. Zionisme inilah yang diklaim menyulut api konflik berkepanjangan dan mengobarkan permusuhan turun-temurun di bumi Palestina dan sampai sekarang ini masih sering bergejolak.
Berdasarkan uraian singkat di atas, maka tulisan ini akan mengurai pokok masalahnya, yaitu bagaimana sejarah zionisme dan berdirinya negara Israel.
Sejarah Terbentuknya Zionisme
Istilah “Zionisme” berasal dari akar kata zion atau sion yang pada masa awal sejarah Yahudi merupakan sinonim dari perkataan Yerussalem. Zion adalah pengucapan dalam bahasa Inggris, dalam bahasa Latin disebut sion, dan bahasa Ibraninya adalah tsyon. Arti dari istilah ini adalah “bukit” yaitu bukit suci Jerussalem yang juga simbol dari konsep “teokrasi Yahudi.” Zion atau sion juga diartikan “bukit yang tinggi”, tempat berdirinya bukit suci yang didirikan oleh Nabi Sulaiman (Solomon). Zion juga sebagai julukan bagi kota Jerussalem sebagai “kota rahasia”, kota Allah atau tempat tinggal Yahweh.
Dikatakan pula bahwa zionisme berasal dari kata tsyon dalam bahasa Ibrani (Yahudi), yang berarti batu. Maksudnya ialah batu bangunan istana yang didirikan oleh Nabi Sulaiman di kota Al-Quds, Yerusalem, Israel. Bangunan tersebut didirikan di atas sebuah bukit karang bernama “Zion”, terletak di sebelah barat-daya Al-Quds (Jerussalem). Bukit Zion ini menempati kedudukan penting dalam agama Yahudi, karena menurut Taurat, “Al-Masih yang dijanjikan akan menuntun kaum Yahudi memasuki ‘Tanah yang Dijanjikan’. Dan Al-Masih akan memerintah dari atas puncak bukit Zion”.