Cara Masuk Virus Rabies ke dalam Tubuh hingga Menyebabkan Kematian

- 24 Juni 2023, 12:45 WIB
Begini cara masuk virus rabies ke dalam tubuh manusia hingga menyebabkan kematian.
Begini cara masuk virus rabies ke dalam tubuh manusia hingga menyebabkan kematian. /Pixabay

ZONABANTEN.com – Rabies adalah penyakit yang ditularkan melalui hewan yang terinfeksi rabies. Salah satu hewan yang tergolong ke dalam hewan penular rabies adalah anjing.

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, anjing menjadi sumber utama kasus rabies di Indonesia.

Rabies pertama kali dilaporkan terjadi di Indonesia pada tahun 1884 oleh Esser. Kasus rabies pertama ini terjadi pada seekor kerbau.

Kemudian, pada tahun 1894, seekor anjing milik Eileris de Zhaan menularkan rabies pada manusia.

Penyebab munculnya penyakit rabies adalah virus lyssa virus. Virus ini berbentuk seperti peluru, panjangnya 130-300 nanometer dan diameternya 70 nanometer.

Dikutip dari situs resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), rabies adalah salah satu penyakit zoonosis, yakni penyakit yang menular dari hewan ke manusia.

Baca Juga: Mengenal Desmond J Mahesa, Politisi Gerindra yang Dulunya Kuli Bangunan

Infeksi ini ditularkan oleh hewan yang terinfeksi penyakit rabies. Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit menular akut, menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh lyssa virus.

Virus rabies bisa ditularkan hewan yang terinfeksi rabies melalui air liur, gigitan, atau cakaran dan jilatannya pada kulit manusia atau hewan lain yang terluka.

Namun, virus ini mudah mati jika terkena sinar matahari dan sinar ultraviolet. Jika terinfeksi rabies, penting untuk melakukan pertolongan pertama dengan mencuci luka sesegera mungkin agar virus rabies di sekitar luka gigitan dapat terbunuh.

Adapun cara masuk virus rabies ke dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut:

  1. Virus masuk melalui gigitan hewan seperti gigitan anjing.
  2. Setelah mengalami gigitan hewan yang terinfeksi rabies, virus penyakit ini akan melakukan replikasi pada jaringan otot di sekitar lokasi gigitan.
  3. Kemudian, virus masuk ke sistem saraf perifer dan berjalan secara retrograde.
  4. Terjadi replikasi virus pada ganglion spinal dan terus berjalan ke atas menuju SSP (sistem saraf pusat)
  5. Terjadi infeksi otak, virus bereplikasi secara cepat di sel-sel otak.
  6. Virus menyebar ke berbagai jaringan dan organ tubuh seperti kelenjar ludah, kornea, dan ginjal.

Baca Juga: Kementan Optimis KUR Petani Mampu Bangkitkan Ketahanan Pangan Nasional

Gejala awal pada orang yang terinfeksi rabies adalah demam, lemas, lesu, tidak nafsu makan, insomnia, sakit kepala habat, sakit tenggorokan, dan tubuhnya sering terasa nyeri.

Kemudian, ketika terinfeksi virus rabies, seseorang akan sering merasa kesemutan atau rasa panas di sekitar gigitan hewan yang terinfeksi rabies.

Agar terhindar dari rabies, hindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi penyakit tersebut. Jika hewan peliharaan terinfeksi rabies, jangan langsung mengambil atau memegangnya.

Apabila hewan peliharaan terinfeksi virus rabies, gunakan sarung tangan atau alat pelindung diri yang aman agar kita terhindar dari virus rabies.**

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah