ZONABANTEN.com - Dalam beberapa tahun terakhir ini, fenomena cuaca El Nino terus dikaitkan dengan perubahan iklim yang signifikan, termasuk pola curah hujan yang tidak normal, suhu yang tinggi, dan kekeringan. Sehingga, El Nino bisa berdampak negatif pada produksi pertanian dan menyebabkan gangguan pasokan pangan.
Karena itulah, Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) sedang berupaya mencegah dan mengantisipasi potensi krisis pangan yang dapat muncul akibat El Nino.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pembiayaan Pertanian Kementan RI, Indah Megawati di sela-sela penyelenggaraan acara Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI.
“El Nino yang mempengaruhi pola curah hujan dan suhu di berbagai wilayah dapat menyebabkan kekeringan yang berdampak negatif pada produksi pertanian,” katanya.
Indah mengungkapkan, petani sering kali mengalami kesulitan dalam memperoleh pembiayaan yang diperlukan untuk menghadapi situasi ini.
“Namun, melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), petani bisa memperoleh akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau, terutama untuk mempertahankan produktivitas pertanian dengan lebih baik dalam menghadapi El Nino, sehingga mengurangi risiko terjadinya krisis pangan," lanjutnya
Menurut Indah, KUR dapat dimanfaatkan oleh petani untuk mengambil langkah-langkah penting dalam mengurangi dampak buruk El Nino. Dana KUR bisa digunakan untuk membeli bibit tanaman yang tahan kekeringan, memperoleh pupuk dan pestisida yang dibutuhkan, serta membeli alat mesin pertanian (alsintan).
Baca Juga: BRI Salurkan Kontribusi Hingga Rp 14,98 Triliun untuk KUR