Namun, tidak berlaku untuk daun stevia dan ekstrak stevia mentah, karena ada beberapa kekhawatiran awal bahwa stevia dapat meningkatkan risiko kanker atau masalah reproduksi berdasarkan penelitian pada hewan.
Center for Science in the Public Interest (CSPI) menuntut agar FDA menahan status GRAS. Namun, sekarang setelah 10 tahun lebih di pasar, stevia sudah memenuhi standar CSPI untuk dikonsumsi.
Meskipun CSPI menginginkan lebih banyak pengujian yang untuk dapat memastikan lebih keamanannya.
Tetapi, perlu dipastikan lagi terkait komposisi bahan campuran yang ada di dalam stevia, akankah mengandung bahan-bahan yang kemungkinan dapat menimbulkan masalah pencernaan atau tidak.
“Stevia yang dibeli di toko mungkin dicampur dengan Reb-A atau erythritol, alkohol gula, yang dapat menimbulkan efek gastrointestinal negatif dan menyebabkan masalah pencernaan pada beberapa orang,” kata Leah Kaufman, ahli diet yang terdaftar dalam pendidikan diabetes bersertifikat dalam program manajemen berat badan di NYU Langone di New York City.
Baca Juga: 3 Langkah Sederhana untuk Menghentikan Mengidam Gula
Agar lebih aman dikonsumsi, Kaufman juga menyarankan untuk membaca labelnya agar anda tahu persis apa yang ada di pengganti gula.
Manfaat Stevia untuk Kesehatan
Stevia memiliki manfaat sebagai pengganti gula untuk penderita diabetes dan penyakit yang disebabkan karena kelebihan gula lain.
Selain itu, para peneliti di University of Leuven di Belgia menunjukkan bahwa stevia merangsang protein yang penting untuk persepsi rasa dan terlibat dalam pelepasan insulin setelah makan.
Hormon insulin itu akan diproduksi oleh pankreas anda untuk mengatur gula darah.