Isoflavon dalam tempe bekerja melawan kolesterol jahat dalam tubuh. Mereka ditemukan untuk mengurangi LDL buruk dan kadar kolesterol total dalam aliran darah.
Selain itu, efek ini lebih terasa pada subjek dengan hiperkolesterolemia, yaitu kolesterol darah tinggi.
Efek penurun kolesterol dari isoflavon dan sifat antioksidannya juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyumbatan jantung.
Selain itu, sebuah penelitian pada tikus juga menyimpulkan bahwa tempe sendiri dapat menurunkan kadar kolesterol selain memiliki sifat hepatoprotektif atau pelindung hati.
Baca Juga: HUT Kota Medan ke-432 1 Juli 2022, Berikut Sejarah dan Perkembangan Tanah Deli Ini
5. Dapat Membantu Mengatur Berat Badan
Protein dalam tempe membuat kita merasa kenyang lebih lama, karena butuh waktu untuk dicerna, sehingga dapat mencegah kita makan berlebihan dan membantu mengontrol asupan energi.
Dengan cara ini, tempe adalah pilihan yang lebih baik daripada tahu, produk berbasis kedelai lainnya.
Sementara satu porsi atau 100 gram tahu hanya memberikan sekitar 8 gram protein, jumlah tempe yang sama menyediakan 19 gram nutrisi.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengurangi asupan karbohidrat dan menggantinya dengan protein dapat meningkatkan termogenesis tubuh atau produksi panas, yang dapat membantu mengurangi lemak tubuh. Namun, studi jangka panjang diperlukan dalam hal ini.